Muhammadiyah Siapkan Manifesto

Muhammadiyah Siapkan Manifesto

 JAKARTA - Muhammadiyah menyadari tantangan berat ke depan seiring dengan usia organisasi yang telah mencapai seabad. Atas hal itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, organisasinya telah menyiapkan semacam manifesto.

 Menurut dia, rumusan pernyataan pikiran itu berisi evaluasi serta penilaian Muhammadiyah terhadap berbagai keadaan yang ada. \"Tentu organisasi ini akan siap dengan segala zaman, abad kedua harus lebih baik daripada abad pertama,\" ujar Din dalam peringatan Milad Akbar Satu Abad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno kemarin (18/11).

 Dia menambahkan, arus liberalisasi politik, budaya, dan ekonomi membuat Muhammadiyah tidak boleh hanya berkutat di tataran wacana. Tetapi, juga harus merevitalisasi diri untuk menjadi pemegang peran penting dalam membangun bangsa.

 Warga Muhammadiyah, sebut Din, tidak akan lari dari tantangan dan masalah zaman. Semuanya bakal dihadapi dengan sebuah konsep keyakinan diri. \"Full self confidence dalam Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga dunia, rahmatan lil alamin,\" tegasnya di hadapan ratusan ribu simpatisan, kader, dan anggota Muhammadiyah.

 Dia menyatakan, organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut secara keorganisasian kini tidak lagi hanya bergerak pada wilayah strategis pengembangan kebudayaan masyarakat. Sebagaimana yang telah dilakukan selama ini, Muhammadiyah mengurusi masalah kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

 Tetapi, lanjut dia, Muhammadiyah saat ini juga menyisir korban-korban proses pembangunan. Yakni, kelompok-kelompok marginal, buruh, petani, nelayan, dan kaum papa. \"Ini sudah berlangsung dengan baik,\" ujar Din.

 Pada acara peringatan milad tersebut, hadir pula sejumlah tokoh nasional. Di antaranya, mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP PKPI Sutiyoso, pegusaha Harry Tanoesoedibjo, dan Menhut Zulkifli Hasan. Selain itu, tampak hadir Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Gubernur DKI Jokowi, dan duta besar negara sahabat.

 Sedangkan Presiden SBY berhalangan hadir karena sudah bertolak dari tanah air untuk mengikuti KTT ASEAN di Kamboja. \"Kami yang salah, nggak tahu agenda presiden, Muhammadiyah dan SBY tidak berjodoh,\" kata Din.

(dyn/c7/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: