Indonesia Segera Salip Thailand
JAKARTA - Mahkota raja otomotif Asia Tenggara (ASEAN) yang tahun lalu direbut Indonesia sepertinya akan kembali ke tangan Thailand. Namun, dalam beberapa tahun mendatang, pelaku bisnis otomotif meyakini jika Indonesia akan kembali menjadi raja otomotif di regional Asean.
Co-chairman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie. D. Sugiarto mengatakan, tahun ini penjualan mobil di Thailand dipastikan akan melampaui Indonesia, sehingga posisi Indonesia yang pada 2011 lalu menjadi nomor satu akan tergeser. \"Tapi, kami optimistis dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menyalip Thailand,\" ujarnya di Jakarta kemarin (21/11).
Sebagaimana diketahui, tahun 2011 lalu, untuk pertama kalinya Indonesia menduduki peringkat 1 negara dengan penjualan mobil terbanyak di Asean dengan 894 ribu unit, sedangkan Thailand di peringkat 2 dengan 800 ribu unit. Tahun lalu, penjualan mobil di Thailand memang anjlok karena banjir besar pada Oktober 2011 melumpuhkan industri otomotif di Negeri Gajah Putih itu.
Namun, tahun ini, penjualan mobil di Thailand sudah kembali melejit. Sepanjang Januari \" September 2012 saja sudah mencapai 1.000.358 unit, sementara pada periode sama penjualan di Indonesia baru sebesar 816.322 unit.
Menurut Jongkie, dengan realisasi penjualan Oktober yang mencapai 105 ribu unit, maka penjualan mobil di Indonesia sepanjang 2012 ini diperkirakan akan menembus angka 1,1 juta unit. \"Jadi, masih sulit mengejar Thailand yang sampai akhir tahun ini diperkirakan mencapai 1,4 juta unit,\" katanya.
Lalu, apa yang membuat Gaikindo optimistis Indonesia akan mampu menyalip Thailand\" Jongkie menyebut, Indonesia memiliki dua senjata utama, yakni jumlah penduduk yang lebih besar dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan Thailand. \"Dengan dua indikator itu, pasar otomotif Indonesia akan terus membesar. Ini tinggal menunggu waktu,\" ucapnya.
Sebagai perbandingan, jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 237 juta jiwa, sedangkan populasi Thailand sekitar 66 juta jiwa. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, sepanjang semester I 2012 Indonesia tumbuh 6,35 persen, sedangkan Thailand hanya 2,30 persen.
Namun demikian, lanjut Jongkie, Indonesia masih memiliki PR (pekerjaan rumah) untuk menggenjot industri otomotif dari sisi regulasi. \"Terutama dalam hal PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah), ini sangat tidak fair,\" ujarnya.
Dia menyebut, di Indonesia, tariff PPnBM untuk mobil yang diproduksi atau dirakit di Indonesia, sama dengan tariff mobil yang diimpor utuh atau completely built-up (CBU). Sementara di negara lain seperti Malaysia, Indonesia tidak bisa mengekspor utuh mobil, tetapi harus mengekspor komponen untuk kemudian dirakit di sana.
Karena PPnBM nya sama, lanjut dia, beberapa ATPM (agen tunggal pemegang merek) akhirnya lebih memilih untuk mengimpor mobil-mobil dari Thailand, daripada membangun pabrik di Indonesia. \"Kalau regulasi ini dibenahi, industry otomotif di Indonesia akan tumbuh makin pesat dan makin cepat lagi kita mengalahkan Thailand,\" katanya.
(owi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: