>

Penderita HIV/AIDS Naik Tajam

Penderita HIV/AIDS Naik Tajam

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Jambi melaporkan, sebanyak 26 Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Jambi, dinyatakan terjangkit HIV pada tahun 2012. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jambi dalam kegiatan puncak memperingati hari AIDS yang dilaksanakan di lapangan kantor Walikota, kemarin (30/11).

                Dijelaskan pihak KPA Kota Jambi, jika tak dilakukan pencegahan dini, maka jumlah tersebut akan mengalami peningkatan. Wanita dan remaja menjadi pihak yang sangat rentan tertular virus HIV/AIDS ini.

Dibandingkan dengan tahun 2010 lalu, jumlah IRT yang terinfeksi virus ini meningkat lumayan tinggi. Tercatat, pada 2010, jumlah penderita hanya sebanyak 10 orang. Pengidap HIV pada 2010 untuk anak-anak hanya 3 orang sementara pada 2012 sebanyak 7 orang.

Walikota Jambi, Bambang Priyanto menyebutkan, meningkatnya angka penularan tersebut dikarenakan banyaknya pria melakukan hubungan dengan wanita lain yang beresiko. “Sehingga rentan menimbulkan penularan secara langsung akibat hubungan seksual yang tidak aman tadi,” katanya.

Menghindari penularan virus ini, masyarakat dihimbau untuk menghindari seks bebas dan menggunakan obat-obatan terlarang. Berdasarkan survey, katanya, penularan virus terbesar disebabkan penggunaan jarum suntik secara bergantian.

Se Provinsi Jambi, katanya, untuk angka kasus sendiri di Provinsi Jambi telah terhitung sebanyak 720 kasus. “80 persen angka kasus tersebar di Kota Jambi,” ujarnya.

Dari data yang berhasil harian ini sebelumnya, HIV/AIDS di Kota Jambi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat, sejak 1999 lalu, hingga saat ini, sudah ada sebanyak 543 orang yang terjangkit virus HIV dan positif mengidap AIDS. Rinciannya, ada sebanyak 283 orang yang tercatat terinfeksi virus HIV dan 260 orang lainnya dinyatakan positif mengidap penyakit AIDS yang mematikan dan belum ditemukan obatnya ini.

                “HIV ini adalah penyakit yang disebabkan karena terinfeksi virus HIV melalui penggunaan jarum suntik yang tak steril dan hubungan seks yang beresiko,” Kata Erwan Mujio, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jambi, yang juga merupakan Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Penyakit di Dinas Kesehatan Kota Jambi kepada harian ini.

Dirinya juga menyebutkan, dalam kasus HIV/AIDS, ada yang namanya fenomena gunung es. “HIV/AIDS ini ada yang namanya fenomena gunung es. Artinya, kalau 1 orang ditemukan dalam stadium AIDS, berarti dibawahnya masih banyak orang yang terinfeksi. Makanya jumlah itu setiap tahun bertambah. Karena, jika ditemukan hari ini 1 orang terinfeksi, maka akan ditemukan lagi tahun depan,” sebutnya.

Di Kota jambi sendiri, menurut Erwan, penderita HIV/AIDS ini rata-rata dari golongan usia 20 tahun hingga 30 tahun. “Dari yang terdata lalu meninggal itu banyak. Untuk tahun kemarin saja (2011, red) ada 10 orang yang meninggal. Untuk tahun ini, yang saya tahu dari laporan baru ada 1 yang meninggal,” sebutnya.

Dikatakannya, per tahun, temuan pengidap HIV/AIDS ini mencapai antara 30 penderita hingga 50 orang penderita. Ditanya, apakah ada kemungkinan data pasien yang meninggal namun tak terlaporkan? Erwan mengatakan, mungkin saja. “Mungkin saja banyak yang meninggal, namun tak terdeteksi. Atau mungkin juga keluarganya memang tak mau melaporkan,” katanya.

((fth/wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: