Habibie Disebut Pengkhianat

Habibie Disebut Pengkhianat

Oleh Mantan Menteri Malaysia

JAKARTA -  Hubungan Indonesia dan Malaysia sepertinya bakal ramai lagi. Itu setelah bekas Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menyebut mantan presiden Baharudin Jusuf Habibie sebagai penghianat bangsa. Pernyataan itu ia tulis di media Utusan Malaysia dan Utusan Online.

 Tulisan Zainudin Maidin ini tidak bertahan lama. Tadi malam sekitar pukul 21.30 tulisan berjudul Persamaan B.J. Habibie dengan Anwar Ibrahim itu telah di-drop dari laman Utusan Online.

 Sebelum tulisan itu menghilang, Zainudin Maidin menyorot Habibie dari dua sisi. Pertama, tentang lepasnya Timor Timur saat Habibie menjadi presiden. Kedua, tentang munculnya 48 partai politik dalam pemilu di masa Habibie. Menurut Zainudin Maidin, banyaknya partai politik itu mengakibatkan keadaan politik Indonesia porak-poranda hingga saat ini.

 Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Michael Tene menuturkan, pernyataan itu bukan diucapkan oleh pejabat negara. \"Dia memang bekas pejabat negara,\" ujarya tadi malam. Dengan posisi itu, Tene meyakinkan publik jika pernyataan tadi tidak akan mewarnai hubungan diplomasi Indonesia-Malaysia.

 Apakah pemerintah Indonesia menyiapkan langkah tertentu? Tene mengatakan tidak perlu. Sebab, Zainudin bukan mewakili unsur pemerintah Malaysia. Indonesia tidak mau terpancing dengan hal itu.

  Meski demikian, dia sangat tidak setuju dengan pernyataan Zainudin Maidin yang menyebut Habibie sebagia penghianat bangsa. \"Jasa-jasa beliau (Habibie) sangat jelas. Di antaranya menjadi bapak transformasi demokrasi,\" katanya.

 Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Priyo Budi Santoso mengaku kecewa atas pernyataan dari Zainudin Maidin itu. \"Itu pernyataan pejabat sinting dan ahistoris,\" ujar Priyo yang juga pimpinan DPR itu.

 Dia mengatakan Zainudin Maidin harus minta maaf kepada masyarakat Indonesia atas pernyataannya. Menurut Priyo, Habibie meskipun masa jabatannya sebentar tetapi berjasa besar. Seperti menciptakan kebebasan pers dan membebaskan tahanan politik (tapol). \"Sama juga seperti Gus Dur (masa jabatan sebentar) yang jasanya juga besar,\" kata dia.

 Priyo menuding jika pernyataan dari Zainudin itu dipicu karena ketidaksukaannya kepada Anwar Ibarim. Sebab, dalam kunjungannya ke Malaysia baru-bari ini, Habibie menemui Anwar Ibrahim. Sebagaimana diketahui jika Zainudin Maidin adalah petinggi partai United Malays National Organization (UMNO) yang tidak suka terhadap kiprah Anwar Ibrahim.

 \"Jika tidak suka terhadap Anwar Ibrahim, jangan lantas menarik tokoh Indonesia,\" kata dia. Priyo jelas khawatir atas pernyataan Zainudin Maidin ini hubungan Jakarta dengan Kuala Lumpur akan kembali memanas. Sebelum benar-benar panas, dia meminta supaya Zainudin Maidin secara resmi minta maaf ke pada rakyat Indonesia.

(wan/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: