Effendi Hatta : RS Kota Harus Miliki Layanan Terpadu
JAMBI - Masalah pelayanan kesehatan di Kota Jambi menjadi momok menakutkan bagi kalangan menengah kebawah, masalah kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia perlu mendapat pembenahan total, terutama di fasilitas milik pemerintah khususnya pemerintah Kota Jambi.
Rumah Sakit Abdul Manap, yang merupakan rumah sakit pelat merah milik pemerintah Kota Jambi hingga saat ini memiliki berbagai persoalan yang harus segera dipecahkan. Salah satu yang paling penting terkait pelayanan, masyarakat yang melayani keluarganya yang sakit tidak boleh dibuat pusing, mereka harus dipermudah dalam mengurus segala keperluan pasien dengan memberikan pelayanan terbaik dan murah.
Effendi Hatta, SE, bakal calon Walikota Jambi periode 2013-2018 memiliki sebuah konsep ideal terkait pelayanan. Kelak jika dipercaya, ia akan menyiapkan satu ruangan yang nantinya dijadikan sebagai ruangan layanan terpadu.
”Ditempat itu akan melayani administrasi, yang tak kalah penting, ditempat itu juga harus tersedia apotik yang tidak boleh terpisah. Dari hasil pentauan saya, banyak sekali keluarga pasien yang mengeluh, untuk mendapatkan obat mereka harus pontang-panting mencari kesana kemari, hal ini tentu membuka celah bagi petugas untuk melakukan tindakan tidak wajar, dan sangat merepotkan keluarga pasien,” jelasnya.
Masih menurutnya, tidak semua keluarga yang mengurus pasien memahami seluk-beluk birokrasi.
”Keluarga pasien itu tidak semua paham dan lincah, jadi mereka harus terlayani dengan baik. Kalau ruang perawatan dan ruang administrasi jaraknya jauh, akan sangat merepotkan, apalagi apotik, obat adalah upaya dasar dalam penyembuhan pasien, letak apotik tidak boleh jauh dari ruang perawatan,” tambanya.
Namun kinci dari semua itu menurut ketua DPRD Propinsi Jambi ini adalah propesionalisme petugas.
”Petugas harus propesional, jangan hanya bisa menuntut hak, tapi melalaikan kewajiban. Sebagai petugas harus imbang, jalankan kewajiban terlebih dahulu dengan baik, baru menuntut hak, itu namanya bertanggung jawab atas pekerjaan,”terangnya.
“Saya ini dari orang suasah, saya pernah merasakan bagaimana tingginya tekanan secara psikologis saat mengurus keluarga dan kerabat yang sakit. Salah-salah bukan mengurus orang sakit, malah kita yang mengurus jatuh sakit. Jadi ini sangat penting, jangan dianggap sepele. Dan saya berkomitmen, jika dipercaya, akan menjadikan pelayanan kesehatan menjadi salah satu focus kerja saya kelak, lihat saja nanti,” tandasnya.
(adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: