Tim Ahli GGN Unesco Kunjungi Geofark Merangin
MERANGIN - Lokasi geofark yang berada di Desa Air batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Rabu (26/12) kemarin, dikunjungi Tim Ahli GGN Unesco, Prof Safeela Leman asal Malaysia. Kunjungan tim ahli ini juga didampingi Kepala Badan Geologi, Kementrian ESDM RI DR. R. Sukhyar
Usai mengunjungi lokasi geofark, tim ahli ini mengunjungi Teluk Wang Sakti di Desa Biuku Tanjung, Kecamatan Bangko Barat. Lokasi ini merupakan satu rangkaian geofark Desa Air Batu dan Sungai Batang Merangin yang sering digunakan untuk lomba arung jeram tingkat nasional.
Sebelum mengunjungi lokasi geopark yang diperkirakan sudah berusia 350 juta tahun, Selasa (25/12) tim ahli ini didampingi Bupati Merangin, Drs H Nalim SH MM mengunjungi dan melihat langsung hutan adat di Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarab.
‘’Kami berharap Unisco dapat mengakui keberadaan geofark di Merangin dan mencatatnya sebagai salah satu warisan dunia,’’ imbuh Bupati Merangin Drs. Nalim SH MM, dalam ‘Semalam di Merangin’ di aula rumah dinas bupati.
Kepala Bappeda Merangin, Ir. Arief MHum, memaparkan geofark yang sudah cukup dikenal ditingkat macanegara untuk diusulkan sebagai warisan dunia. ‘’Apalagi geofark Merangin memiliki usai yang sudah mencapai jutaan tahun dan meninggalkan jejak fosil yang jelas,’’ sebutnya.
Ketua Tim Ahli GGN Unesco di Aspiring Geofark Merangin, Prof Safeela Leman mengatakan, akan melakukan penilaian secara jujur soal geofark Merangin dan selanjutnya membuat laporan kepada Unesco. ‘’Saya akan melakukan peninjauan dan penilaian secara jujur dan tidak ada upaya untuk menambah-nambah dan melaporkannya kepada Unesco,’’ katanya dalam logat bahasa Malaysia.
Di sisi lain, ahli Unesco ini terkait dengan geofark di Merangin, selain harus melibatkan masyarakat setempat juga perlu penataan infrastruktur hingga mencapai lokasi geofark.
(bjg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: