Ratusan Hektar Kebun Terendam
Tiga Kecamatan Waspada Banjir
MUARA TEBO – Musim penghujan disertai tingginya debit air sungai membuat warga yang tinggal disepanjang aliran sungai khususnya Batanghari harus berhati-hati. Hal ini selain menyebabkan erosi atau pengikisan dataran pinggiran sungai juga akan menyebabkan air meluap hingga permukaan daratan.
Pantauan harian ini, air sungai Batanghari mulai meluap disepanjang Jalan Bungkal menuju Desa Aburan Batang Tebo, Kecamatan Tebo Tengah. Meski tidak ada rumah warga yang terendam banjir, namun air menggenangi ratusan hektar kebun warga.
Salah seorang warga, Si’el juga pemilik kebun mengatakan, akhir-akhir ini sering turun hujan, baik siang ataupun malam hari. Bahkan, menurutnya, saat ini debit air sungai Batanghari mulai tinggi dan banyak kebun milik warga terendam.
“Musim seperti ini hampir terjadi setiap tahun. Bahkan air sungai Batanghari selalu naik dan menggenangi kebun karet, sawit dan tanaman. Terutama tanaman disepanjang aliran sungai Batanghari,”ungkapnya, kemarin.
Begitu juga yang diungkapkan Tambrin, pemilik kebun. Ia khawatir jika hujan turun terus menerus, debit air akan bertambah tinggi. Jika air meredam kebun karetnya sampai terlalu lama, mengakibatkan menjadi tidak sehat. Bahkan berdampak pada kematian.
“Belakangan ini air terlalu cepat naik dan merendam kebun. Saya khawatir jika ini berlangsung lama,” pungkasnya.
Pada sisi lain, bencana banjir yang menerjang beberapa desa disejumlah kecamatan belakangan ini masih menyisakan trauma bagi warga itu sendiri, bahkan dikhawatirka, desa yang sebelumnya terkena terjangan banjir akan kembali terkena banjir.
Pihak terkait sendiri dalam hal ini Dinas Sosnakertran yang berkerja sama dengan Kesbangpollinmas terus melakukan peantauan dan menyatakan siaga terhadap beberapa desa yang sebelumnya dilanda Banjir.
pantauan tim gabungan siaga banjir, tiga kecamatan aliran sungai batanghari paling rawan diterjang banjir, yakni Tebo Ilir, Tengah Ilir dan Tebo Tengah. Hal ini diungkapkan Kadis Sosnakertran, Alfi Renaldi, Rabu (26/12).
Ia mengatakan, banjir dikhawatirkan akan kembali melanda sejumlah desa di Kabupaten Tebo, apalagi jika nanti luapan air dari Tebo segera mengalir ke Tebo. “Tagana dan Tim siaga bencana dari Kesbangpol terus melakukan pemantauan, dari pengalaman yang sudah-sudah, titik banjir terjadi pada desa-desa yang sama,”ujarnya.
Lanjut Alfi, desa-desa yang sering diterjang banjir dikarenakan letak geografis desa tersebut yang rendah, selain itu faktor alam (cuaca-red) juga sangat berpengaruh. Sejumlah desa rawan banjir sesuai letak geografis desa diantaranya, untuk Kecamatan Muara Tabir, Desa Olak Kemang, Bangko Pintas, Embacang Gedang, Tambun Arang, Tanah Garo dan beberapa desa lainnya, di Tebo Ilir, Betung Timur, Pangkal Beloteng. Tengah Ilir desa Lubuk Madrasah, Pegambiran, Tebo Tengah, Sungai Tilan, Aburan dan beberapa desa lainnya.
Ditambahkannya, selain letak geografis, desa desa tersebut juga terletak di sepanjang aliran sungai batanghari dan anak sungai.
(ial/rez/jenn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: