Ekonomi Menggeliat, Ketimpangan Tinggi

Ekonomi Menggeliat, Ketimpangan Tinggi

Diskusi Refleksi Ekonomi 2012 dan Proyeksi 2013

Menatap 2013 para pelaku ekonomi patut optimis. Ekonomi Jambi diprediksikan makin menggeliat. Hanya saja, jurang antara si kaya dan si miskin tetap mengangah. Lantas kelompok mana saja yang menikmati geliat ekonomi tersebut ?

 

DISKUSI dalam suasana kekeluargaan di Graha Pena Jambi Ekspres, Pattimura kemarin berhasil mengupas berbagai problem ekonomi dan kejutan ekonomi di tahun 2013. Narasumber pertama yang memaparkan materi kemarin, yakni Marlison Hakim. Beliau adalah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi.

Marlison dengan optimis, menyebutkan, di tahun 2013 ekonomi Jambi akan semakin membaik.  Bahkan, dirinya memprediksikan ekonomi Jambi akan tumbuh hingga 7,3 persen hingga akhir tahun 2012. 

‘’Tahun 2013, pertumbuhan ekonomi diprediksikan, 7,3- 7,5 persen. Karena dari informasi harga sawit juga akan naik. Meski TDL naik,’’ ucapnya.

Prediksi ini katanya, cukup beralasan. Karena modal perbankan semakin kuat. Hal ini mendorong penyaluran ke sektor riil. ‘’BI saat ini malah mendorong agar bank melakukan eksvan ke daerah-daerah, nanti akan dibuka kas keliling,’’ tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, minat investor untuk membuka cabang juga cukup besar. Infrastruktur katanya, juga semakin tumbuh. ‘’Kredit tahun 2013 kita prediksikan tumbuh 25 persen, DPK tumbuh 20 persen,’’ tuturnya.

Diterangkannya, di tahun 2012 kredit produktif  di Jambi yang mencapai  60,86 persen, tertuang dalam Kredit investasi dan konsumsi yang selama tahun 2012 membukukan pertumbuhan tertinggi.

“Mayoritas kredit investasi di Jambi disalurkan untuk kredit pertanian sebesar 42,29 persen, dan penyaluran kredit investasi pertanian tersebut meningkat 100,52 persen di 2012,” sebutnya.

Adapun Outstanding kredit investasi perkebunan kelapa sawit katanya, mencapai Rp1,26 triliun atau sebesar 34,65 persen.  Di Jambi katanya, alokasi belanja modal dan pembangunan infrastruktur serta PMA juga meningkat. Hal  ini dapat dilihat dari Cukup besarnya peredaran uang tunai (kartal) dan non tunai (giral) di Propinsi Jambi. Bahkan untuk peredaran uang tunai, Jambi tergolong sebagai daerah Net Outflow sehingga menjadi peluang untuk menjaring saving yang lebih besar.

“Dalam angka peredaran uang tunai yang keluar yaitu sebesar Rp 4,12 triliun, sedangkan yang masuk yaitu sebesar Rp 2 triliun. Dengan demikian ada 2 triliun lebih yang dibelanjakan diluar Jambi,” ujar Marlison.

Ketua Perbanas Jambi, yang juga Kepala Kantor Cabang Utama BCA Jambi, Juniarta juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jambi terus mengalami peningkatan. Ini dibuktikan dengan akan ditambahnya dua cabang Bank BCA di daerah provinsi Jambi, tepatnya di Sarolangun dan Thehok kota Jambi. Namun demikian, ia juga mengakui bahwa pertumbuha ekonomi Jambi agak sedikit tersendat karena faktor turunnya harga komuditi perkebunan, namun pada tahun 2013 optimis bisa membaik lagi.

“Secara perbankan, di BCA kredit sudah mencapai target, bahkan lebih. Oleh karena itu pula di tahun 2013 mendatang kita targetkan lebih dari tahun 2012,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: