Tunjangan Guru jadi \"Santapan\" Birokrat

Tunjangan Guru jadi \

JAKARTA - Besarnya dana Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) tahun 2012 yang belum disalurkan kepada guru cukup mengejutkan, yakni mencapai Rp10 triliun. Hal ini tidak akan terjadi jika semua tunjangan guru ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.

\"Seharusnya memang anggaran profesi guru itu disalurkan langsung ke rekening masing-masing Guru, agar menghindari proses birokrasi yang mahal bagi guru-guru,\" kata Koordinator Investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi dikonfirmasi JPNN, Rabu (2/1).

Proses birokrasi yang mahal itu menurut Uchok, setelah uang ditransfer pusat ke daerah, ternyata tidak diberikan secara langsung, dan tidak diberikan secara keseluruhan apa yang menjadi haknya para guru.

Dia juga melihat permasalahan lain di mana masih ada guru-guru yang belum memiliki rekening pribadi. \"Yang menjadi masalah adalah para guru yang selama ini tidak punya rekening prabadi. Inilah yang akan menjadikan \"makanan\" empuk buat birokrat,\" ujarnya.

Ditambahkannya, alasan yang mengharuskan tunjangan guru langsung disalurkan via transfer rekening adalah, karena birokrasi daerah saat ini sedang \"sakit\" alias semua urusan harus menghasilkan duit. Duit transfer dari pusat ke daerah, tuding uchok, selalu mereka jadikan bisnis untuk kepentingaan birokrat.

\"Apakah guru mau dapat atas uang TPP tersebut atau tidak, mereka (birokrat) tidak perduli, yang penting birokrat daerah harus dapat potongaan dari duit transfer pusat ke daerah ini. Dan memang pemerintah saat ini harus melakukan \"by pass\" ke rekening pribadi agar uang TPP tidak dibungakan untuk kepentingaan mereka,\" pungkasnya.

(fat/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: