Butuh Dana Segar, PT Pos Pilih IPO
JAKARTA - PT Pos Indonesia berharap dapat meraup dana segar hingga Rp 1,5 triliun dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang ditargetkan terealisasi pada triwulan ketiga 2013. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.
Saham perusahaan pelat merah yang akan dilepas ke publik sekitar 25--35 persen. Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan, permohonan izin agar dapat melantai di bursa saham sudah disampaikan kepada Kementerian BUMN.
’’Kami sudah siap menggelar IPO tahun ini. Penjualan saham ke publik dilakukan untuk menggalang dana investasi yang akan digunakan membiayai berbagai sektor usaha baru,’’ kata Ketut dalam keterangannya.
Pos Indonesia memang menjadi salah satu perusahaan yang diandalkan Kementerian BUMN untuk melantai di bursa tahun ini, bersama PT Pegadaian dan PT Semen Baturaja. Rencana IPO Pos Indonesia dan Pegadaian masih perlu mendapat izin dari komiter privatisasi yang terdiri atas beberapa kementerian. Sedangkan Semen Baturaja tinggal mendapat persetujuan dari DPR.
Mardjana menjelaskan, Pos Indonesia akan bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya mengurusi surat menyurat (postal company). BUMN yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan ini akan bertransformasi menjadi perusahaan berbasis jaringan (networking company).
Sebagai perusahaan jaringan, Pos Indonesia akan memperluas bisnis kiriman yakni kirim surat atau dokumen, uang dan barang. Perusahaan juga memanfaatkan aset yang dimiliki guna mengembangkan bisnis properti, retail, dan teknologi informasi, yang ke depan akan menjadi kegiatan bisnis utama.
Berbagai sektor usaha baru itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang pada 2012 mencapai Rp 3,4 triliun. Pada 2013, penghasilan itu ditargetkan meningkat menjadi Rp 4,3 hingga Rp 4,4 triliun. ’’Tidak mungkin target itu tercapai kalau perusahaan hanya menjalankan bisnis pengiriman. Karena itu kita terus kembangkan usaha lain,’’ katanya.
Tahun ini, Pos Indonesia akan membenahi produk yang sudah ada, baik di sektor jasa maupun sektor logistik. Beberapa sektor usaha itu nantinya akan berdiri sebagai anak perusahaan sendiri. Di sektor properti misalnya, Pos Indonesia akan memanfaatkan beberapa kantor yang berada di lokasi strategis untuk dikembangkan menjadi hotel. ’’Tahun ini, rencana itu dimulai di Jl Pahlawan dan Jl Cihampelas, Bandung. Di Solo juga akan dibangun hotel di kantor pos yang ada di Jl Adi Sucipto,’’ kata Mardjana.
Pos Indonesia juga serius menggarap sektor ritel yang masih memiliki kue cukup besar, baik penjualan langsung melalui posmart maupun penjualan online melalui plasapos.com. Beberapa toko ritel kecil dan besar akan digandeng dalam penyediaan produknya.
Pos Indonesia butuh dana segar dari hasil penjualan saham perdana untuk membiayai berbagai pengembangan usaha tersebut. Selain untuk mendapatkan dana segar, IPO juga dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Masuknya para pemegang saham secara tidak langsung akan menciptakan sebuah mekanisme pengawasan publik yang lebih baik.
(dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: