Ratusan Hektar Lahan Terendam Banjir
JAMBI- Ratusan hektar lahan di Provinsi Jambi terandam banjir. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz, kepada harian ini, menyampaikan, dampak dari curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan, membuat lahan persawahan yang baru akan ditanam di beberapa kawasan terendam. Sehingga, masyarakat tak bisa melakukan aktivitasnya menanam benih padi.
Jumlah lahan yang terendam banjir se Provinsi Jambi sendiri, diperkirakan, sudah mencapai seluas 500 hektar. “Sementara yang sudah tercover 500 hektar lahan yang terkena banjir, tapi bukan dalam kondisi fuso (gagal panen, red). Sebab, kondisi sekarang ini adalah kondisi baru mulai menanam, ini khusus untuk sawah,” katanya.
Soal kawasan yang luas areal persawahannya paling banyak terendam, dirinya mengatakan, banjir terbanyak merendam lahan di Kabupaten Kerinci. Hampir 100 hingga 150 hektar lahan di Kerinci, dilaporkan sudah terendam. “Merangin 60 hektar sampai 70 hektar dan Sarolangun hampir 100 hektar. Kemudian, Muaro Jambi dan Batanghari ada juga,” jelas Amrin.
Ditanya, apakah ada alokasi bantuan terhadap mereka yang sawahnya terendam banjir? Amrin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk bantuan tersebut. Akan tetapi, pihaknya tak bisa membagikan langsung bantuan itu, tanpa adanya usulan dari Kabupaten dan Kota se Provinsi Jambi.
“Bantuan kita nanti berdasarkan usulan Kabupaten, kalau dibutuhkan bantuan bibit kita sudah siapkan. Jadi kalau Kabupaten mengusulkan untuk bantuan, kita sudah siapkan. Sebab, tanaman yang ada berapa banyak yang fuso, kan Kabupaten yang tahu bantuan benihnya berapa banyak,” sebutnya.
“Kalau laporan yang terkena banjir sudah ada baru disalurkan,” tambahnya.
Ditanya kembali, selain sawah, apalagi lahgan pertanian yang terdampak? Amrin menyebutkan, yang paling dominan terendam memang lahan persawahan. “Sayuran saya rasa tidak. Paling-paling itu jagung namun juga tak banyak. Sebab, kalau sawah mulai tanam awal saat ini karena sedang musim tanam,” ujarnya.
Soal jumlah kerugian yang diderita masyarakat? Amrin mengaku tak tahu. “Belum diketahui. Nanti dievaluasi lagi, kalau memang ada, nanti diganti. Bukan hanya berupa benih, termasuk uang dalam arti include untuk penanaman. Namun, kalau penaman baru nanti diberikan bantuan benih,” pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: