>

Dari Pondok hingga Parlemen Se-Dunia

Dari Pondok hingga Parlemen Se-Dunia

JAMBI - Berangkat dari nyantri di Pondok Pesantren Modern Gontor Jawa Timur, siapa nyana—mampu mengantarkan sosok Luthfi Hasan Ishaaq (52) menjadi tokoh parlemen se dunia. Tak tanggung-tanggung, pria yang diamanahi “mengawaki” Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mampu berkiprah dan memberi warna secara nasional bahkan internasional.

Pria kelahiran Malang, Jawa Timur  5 Agustus 1961 ini kini dipercaya sebagai presiden PKS.  Jam terbang yang tinggi di kancah nasional, Timur Tengah bahkan hingga Eropa membuatnya memiliki banyak pengalaman-pengalaman berharga untuk membesarkan partai di Indonesia. hingga membangun basis dan kader potensial di luar negeri.

Master bidang Islamic Studies ini menamatkan pendidikan SLTP dan SLTA di Pondok Pesantren Modern, Gontor Jawa Timur. Menguasai secara fasih bahasa Arab dan Inggris, sumi Sutiana Astika juga pernah tinggal di Belanda selama beberapa tahun ketika diberi tugas sebagai supervisor pengembangan PKS di Eropa.

Pilihan terhadap Luthfi memimpin PKS Indonesia tidak terlalu mengherankan. Melihat latar belakangnya yang panjang sebagai kader  partai. Ustadz Luthfi adalah salah satu pendiri Partai Keadilan (PK)  pada tahun 1998 bersamaan dengan Era Reformasi setelah jatuhnya rezim Soeharto. Semasa PKS masih bernama Partai Keadilan (PK) dan dipimpin oleh Nurmahmudi Ismail, ia tercatat sebagai sekjen. Kemudian menjadi bendahara umum DPP ketika presiden partai dijabat oleh Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nurwahid. Dilanjutkan menjabat Ketua Badan Hubungan Luar negeri DPP.

Karir politiknya terus berkembang. Jebolan Fakultas Islamic Studies Salafia University ini terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009. Dan kini kembali terpilih sebagai anggota Dewan periode 2009-2014. Selama berkecimpung di DPR, Luthfi ditempatkan di komisi 11 (perbankan) dan kemudian di komisi 1 (Pertahanan dan Luar Negeri).

Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen untuk Afrika, Eropa dan Organisasi Negara-Negara Konferensi Islam (OKI). Posisinya sebagai wakil ketua di BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen 2004-2009) membuat Lutfi mempunyai networking yang cukup kuat di dunia internasional. Luthfi juga menjadi anggota tetap komisi Timur Tengah di International Parliementary Union (IPU). Sebuah organisasi yang beranggotakan anggota parlemen seluruh dunia.

(cas/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: