Jambi Siaga III

Jambi Siaga III

Gubernur Minta Waspada Penyakit Pasca Banjir

JAMBI- Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menegaskan, Jambi saat ini dalam kondisi siaga III terhadap bencana banjir. Hal itu ditegaskan gubernur setelah meninjau lokasi banjir di beberapa desa di Kecamatan Bathin XXIV, Batanghari.

“Posisi saat ini siaga III. Banjir ini akan mengarah ke daerah lain di hulu seperti Kota Jambi, Tanjab Timur dan Tanjab Barat. Ya semua daerah hulu,” katanya saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit pasca banjir. Seperti diare, deman berdarah dan beberapa jenis penyakit lainnya. “Masing-masing Pemda juga harus mengantisipasi berbagai penyakit setelah banjir seperti diare dan sebagainya perlu diwaspadai,” ungkapnya.

Disamping itu, dirinya juga meminta pemerintah daerah untuk menginventarisasi infrastruktur, saluran irigasi dan beberapa hal lainnya. Disamping itu, dirinya juga meminta Pemda untuk menginventarisasi lahan pertanian.

Soal berapa jumlah kerugian yang diderita masyarakat dalam bencana ini, Gubernur belum mengetahui. “Nanti akan ada laporan dari perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan akan dilaporkan kepada kita. Pusat itu menunggu saja. Asal ada laporan akan diberikan bantuan oleh pusat,” tukasnya. .

                Untuk diketahui, dalam tinjauan itu didapati,  dari 10 desa yang terendam banjir di Bathin XXIV, yang paling parah ada 4 desa. Diantaranya, desa Jeluteh, desa Aur Gading, desa Olak besar dan kelurahan Luncuk. “Memang kondisinya ada rumah yang bertiang masih aman namun mata pencaharian masyarakat terganggu. Sementara rumah yang tak bertiang sudah terendam. Masyarakat ada yang pindah mengungsi ke kebun, bahkan ke pinggir jalan,” ungkap HBA.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk membuat rumah bertiang. Dikatakannya juga dalam kesempatan itu, beberapa bantuan juga sudah diberikan kepada merka yang terendam banjir seperti beras, mie instan dan beberapa bahan makanan lainnya.

“Ada juga bantuan dari APBD Provinsi senilai Rp 250 juta, lalu dari BPBD ada sebanyak Rp 200 juta dan Rp 50 Juta dari kita. Disamping bantuan lainnya. Nanti bantuan itu akan disalurkan oleh pemerintah daerah Kabupaten,” tukasnya.

(wsn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: