Pungutan Kargo Soetta Naik Rp 40 Perkilo

Pungutan Kargo Soetta  Naik Rp 40 Perkilo

JAKARTA -Tarif pelayanan kargo (cargo service charge/CSC) melalui terminal kargo bandara Soekarno Hatta (Cengkareng) naik signifikan sejak awal tahun ini dari sebelumnya Rp 60 per kilogram menjadi Rp 100 per kilogram. PT Angkasa Pura II berdalih penyesuaian tarif ini terjadi karena harga layanan kargo terakhir kali naik lima tahun lalu, atau pada 2008.

               \"Ini dampak dari penyesuaian biaya-biaya yang terjadi dalam lima tahun terakhir. Pasti sudah ada peningkatan biaya maintenance (perawatan-red), operasional, dan terakhir kenaikan upah minimum regional (UMR),\" ujar Direktur Bisnis PT Angkasa Pura II (Persero), Siswanto usai seminar bertema Cargo Village Soekarno-Hatta Bagian Integral dari Bandar Udara Kelas Dunia kemarin (19/2).

           Menurut dia, kenaikan ini tidaklah signifikan dibandingkan biaya pengiriman kargo yang diberlakukan oleh perusahaan pengiriman. Ia mencontohkan biaya pengiriman kargo dari Jakarta ke luar kota, misalkan Meda, bisa lebih dari Rp 10 ribu perkilogram,\"Rp 100 itu tidak signifikan. Misalkan biaya pengiriman kargo dari Jakarta ke luar kota itu Rp 10 ribu jadi tidak seberapa cuma nambah sangat sedikit sekali,\" tukasnya

              Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko mengatakan potensi kargo udara yang menggunakan layanan di terminal kargo bandara Soekarno Hatta sangatlah besar. Oleh karena itu pihaknya akan membangun Cargo Village atau kawasan khusus kargo yang baru untuk mengantisipasi lonjakan kargo domestik dan internasional,\"Potensinya sangat besar, tinggal sekarang bagaimana kita menggarapnya dengan profesional,\" sebutnya

                   Cargo village ini nantinya akan menjadi pusat aktivitas kargo udara seperti kantor freight forwarder, dan lokasi perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK). Cargo village umumnya dilengkapi fasilitas pergudangan dan bangunan yang dirancang khusus untuk digunakan dalam aktifitas pengiriman barang. Proses pembangunan direncanakan dimulai awal 2014 dan berlangsung selama 1,5 tahun. \"Dengan begitu 2016 pertengahan bisa mulai beroperasi,\" katanya

                Kapasitas pelayanan kargo yang tersedia di bandara Soekarno Hatta saat ini 500 ribu ton. Dengan pembangunan Cargo Village ini diharapkan bisa memiliki kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Pada tahun 2020 diharapkan cargo village memiliki kapasitas di atas 1,5 juta ton per tahun,\"Terminal kargo yang lama mungkin nanti khusus domestik, sementara yang baru bisa buat pengiriman internasional. Kita masih kaji itu,\" sebutnya

                 Nilai investasi pembangunan cargo village mencapai Rp 2,1 triliun. Pembangunan akan melibatkan Angkasa Pura II dengan mitra strategis. Tapi hingga saat ini belum diputuskan siapa mitra yang akan digandeng untuk pembangunan cargo village,\"                Angkasa Pura II juga masih membahas siapa yang akan menjadi operator dari Cargo Village tersebut,\"Jadi pada 2013 itu kami buat seleksi dokumen, TOR, bidding mitra-mitra lokal dan internasional. Masih dalam proses itu,\" tandasnya

              Pihaknya berharap Cargo Village yang dibangun di area kargo bandara Soekarbo Hatta tersebut bisa menjadi penyokong utama lalu lintas kargo u dara nasional maupun internasional. Setidaknya Tri bermimpi Cargo Village bandara Soekarno Hatta ni bisa menjadi terminal kargo berkelas internasional seperti yang ada di Dubai atau Hong Kong. \"Hong Kong adalah yang terbaik. Kita harus meniru yang terbaik,\" jelasnya

(wir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: