>

UMKM Invetasi Paling Potensial

UMKM Invetasi Paling Potensial

JAMBI- Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan jenis investasi yang sangat potensial di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang digelar tim peneliti dari program magister ekonomika pembangunan Unja diketahui, UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis.

Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Tercatat, sebanyak 55,2 juta unit atau 99,99 % dari total unit usaha.

Lalu, yang kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM menyerap 97,24 % dari total angkatan kerja yang bekerja.

Kemudian, kontribusi UMKM dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) cukup signifikan, yakni sebesar 57,94 % dari total PDB. Selain itu, pengalaman krisis ekonomi dan moneter tahun 1997/1998 dan 2008 telah membuktikan bahwa UMKM mempunyai daya tahan yang lebih kuat terhadap goncangan ekonomi dibandingkan usaha besar.

Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan UMKM merupakan suatu keniscayaan dalam rangka peningkatan ekonomi rakyat, percepatan pertumbuhan dan peningkatan ekonomi wilayah.

“Namun kita sadari bersama bahwa, pengembangan UMKM merupakan hal yang tidak mudah mengingat ragam dan rentang usaha UMKM begitu besar dan luas mencakup hampir semua sektor ekonomi. Setiap wilayah, baik kecamatan maupun kabupaten/kota memiliki potensi ekonomi wilayah yang beragam,” kata Marlison Hakim, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jambi.

Oleh karenanya, sambung dia, sebagai upaya pengembangan UMKM di daerah, diperlukan penetapan, identifikasi komoditas, produk, jenis usaha UMKM yang diunggulkan (KPJU). Bagi kalangan perbankan, lanjutnya, dapat terbantu melalui informasi komoditi unggulan dan memudahkan dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.

Marlison berharap, program pemberdayaan UMKM akan menjadi lebih terfokus. Dimana Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui pengembangan KPJU unggulan di suatu Kabupaten/Kota.

“Berdasarkan hasil pemilihan KPJU unggulan lintas sektoral pada tingkat Provinsi Jambi dengan metode Borda ditetapkan maksimal 10 KPJU lintas sektoral pada tingkat Provinsi Jambi. Diantaranya, Karet, Kepala Sawit, Padi, Angkutan Barang, Sapi, Angkutan Perahu, Hasil Pertanian, Makanan, hasil perkebunan dan ikan perairan umum,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kemarin, BI menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian Komoditas/Produk/Jenis usaha Unggulan UMKM Jambi 2012. Dalam kesempatan itu, hadir Gubernur Jambi yang diwakili asisten II Setda Provinsi Jambi, Idham Khalid.

Lalu, tim peneliti dari program magister ekonomika pembangunan pasca sarjana Unja terhadap KPJU potensial tersebut yang diketuai oleh Surya Hidayat. Selain itu, juga turut hadir, pengamat ekonomi nasional, DR Pheni Chalid.

(wsn/cr10)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: