>

Oknum TNI Serang Polres OKU

Oknum TNI Serang Polres OKU

       Semangat esprit the corps yang dibawa anggota Yon Armed saat menyerang Mapolres juga diakui oleh Kasad Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo. Dalam keterangan persnya kemarin, Ipar presiden SBY itu menyatakan, dua peristiwa tersebut masih saling berkaitan.

\"Kemungkinan dipicu akibat salah satu anggota Yon Armed meninggal dunia ditembak Polisi sebulan yang lalu (27 Januari),\" terangnya.

       Namun, pihaknya masih akan mengecek lagi kebenaran informasi tersebut. Saat ini, tim investigasi dari mabes TNI AD sudah tiba di lokasi kejadian. Tim investivigasi dipimpin Wakil Asisten Pengamanan Kasad Brigjen TNI Irwansyah untuk membuktikan ada tidaknya anggota TNI yang bersalah dalam kasus tersebut. \"Yang salah pasti akan dihukum,\" tegasnya.

       Kasad menambahkan, dia sudah memerintahkan Pangdam II Sriwijaya untuk memastikan peristiwa perusakan itu tidak sampai meluas. Selain itu, sejumlah prajurit TNI AD yang terdiri anggota Kodim 0403/Oku Baturaja, Dodiklatpur dan Puslatpur diturunkan untuk membantu mengamankan kantor Polres OKU.

       Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan, Panglima TNI meminta semua pihak menahan diri. \"Jangan terprovokasi, kembali ke kesatuan masing-masing,\" terangnya. Dia mengatakan, Panglima juga sudah membuat tim yang diberangkatkan ke Sumsel untuk meredam situasi sekaligus untuk investigasi.

       Di sisi lain, peristiwa perusakan dan pembakaran itu juga berakibat fatal bagi Polres OKU. Mereka kehilangan 16 orang dari total 22 tahanan. Ke-16 tahanan itu berhasil kabur dengan memanfaatkan situasi.

\"Saat terjadi pembakaran, tembok sel tahanan jebol,\" terang Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar.

       Karena kondisi saat itu sedang chaos, polres hanya berhasil mencegah enam tahanan agar tidak kabur. Mereka lalu dititipkan ke Koramil setempat. \"Untuk tahanan yang kabur sedang dilakukan pengejaran oleh reskrim yang dibantu Polda Sumsel,\" terang mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu.

       Karena bangunan mapolres tidak bisa digunakan, untuk sementara pelayanan masyarakat dialihkan ke polsek terdekat dari Mapolres OKU. Menurut Boy, rehabilitasi gedung mapolres butuh waktu minimal tiga bulan. Tidak mungkin selama tiga bulan tidak ada pelayanan masyarakat.

       Boy menambahkan, pihaknya berharap seluruh jajaran di bawah, baik polri maupun TNI untuk tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. Juga, jangan sampai ada upaya aksi saling balas antara Polri dan TNI. \"Koordinasi sudah dilakukan di level pimpinan untuk diselesaikan menurut hukum yang berlaku,\" tandasnya.

(byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: