>

Polisi Malaysia Tembak Remaja 13 Tahun

Polisi Malaysia Tembak Remaja 13 Tahun

       Yang dimaksud Kampung Puyut adalah sebuah kampung air (rumah-rumahnya berada di atas laut). Di kampung itu dihuni oleh warga keturunan suku Sulu dan Bajo laut. \"Mereka sedang sangat curiga dengan orang asing. Apalagi wartawan,\" katanya.   

       Dia lantas mengajak koran ini naik ke kereta (mobil) hitam miliknya. \"Saya antar berkeliling dulu,\" kata Zudin. Mobil dipacu ke jalan-jalan tikus di sekitar pasar rakyat Lahad Datu. \"Lihat, itu mereka yang terang-terangan menjual rokok itu. Mereka asal Sulu,\" katanya.

       Rokok yang dijual berasal dari Filipina dan Indonesia. Harganya jauh lebih murah dari pasaran. \"Karena masuknya memang tidak resmi,\" katanya. Zudin berhenti sejenak lalu meminta sebuah merek rokok dari Indonesia. Dia merogoh dompet dan mengeluarkan empat ringgit (sekitar Rp 13.000,-) \"Oh, Anda tidak merokok ya,\" ujarnya saat Jawa Pos menolak uluran rokok yang cukup laris di Indonesia itu.  

       Zudin menceritakan rokok-rokok itu masuk lewat Tanjung Batu dan Kampung Tanduo yang kini sedang menjadi ajang \"perang\". \"Itu sudah berlangsung lama sekali disini, sudah biasa,\" katanya.

       Dua kampung itu juga terkenal sebagai jalur masuk illegal ke Lahad Datu. Jarak tempuhnya yang hanya 30 menit dari Tawi-Tawi Filipina membuat gampang sekali dimasuki imigran asal Filipina Selatan. \" Dia masuk lalu bergabung dengan peladang sawit. Sampai kota, mereka akan melapor dulu ke Kampung Puyut,\" katanya.  

       Jika apes dan tertangkap imigrasi, warga asal Filipina Selatan yang masuk illegal itu harus masuk ke karantina. \"Tapi di sekitar wilayah Lahad Datu ini tidak ada konsulat Filipina. Bisa terkatung-katung tiga sampai enam bulan. Baru bisa diurus, itupun kalau ada petugas yang datang dari Semenanjung (Kuala Lumpur,red),\" katanya.

       Selain rokok, jalur kampung Tanduo dan Tanjung Batu menjadi akses masuk buah dari Filipina. Misalnya manga, semangka atau durian. \"Yang berjualan buah di depan pasar juga dari warga Sulu,\" katanya.

       Mereka juga terkenal menguasai dunia malam Lahad Datu. Termasuk menjaga lokasi karaoke dan tempat minum-minum. \"Tapi, karena konflik ini , semua tutup dulu. Biasanya ada empat tempat yang buka hingga jam 3 pagi,\" katanya.

(rdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: