Rp 800 Miliar untuk Beasiswa S2 dan S3

Rp 800 Miliar untuk Beasiswa S2 dan S3

PONTIANAK -  Setelah beratahun-tahun mengendap, akhirnya pemerintah mengucurkan bunga dari hasil optimaliasi dana abadi pendidikan. Melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), pemerintah akan mengucurkan sekitar Rp 800 miliar bunga simpanan pokok dana abadi pendidikan Rp 16 triliun khusus untuk beasiswa S2 dan S3.

 Sampai sekarang LPDP belum membuka pendaftaran beasiswa tersebut. Mereka juga belum mengumumkan berapa kuota beasiswa yang bisa diperebutkan masyarakat. Perkembangan terbaru tentang informasi beasiswa oleh LPDP ini bisa dipantau di www.lpdp-depkeu.go.id

 Ditemui usai sosialisasi Bidik Misi di Universitas Tanjungpura, Pontianak kemarin, Mendikbud Mohammad Nuh membernarkan jika bunga simpanan dana abadi pendidikan baru disalurkan tahun ini. \"Dana abadi pendidikan sendiri sudah mulai kita tabung dari anggaran fungsi pendidikan sejak 2010 lalu,\" kata menteri asal Surabaya itu.

 Nuh menuturkan pencairan hasil pengelolaan dana abadi pendidikan ini ditetapkan setelah terbentuknya LPDP. Dia mengatakan jika LPDP yang bertugas mengelola dana abadi pendidikan ini bersifat badan layanan umum (BLU). \"Tugas utamanya adalah mengelola dana abadi pendidikan dengan tetap mengutamakan keamanan uang itu sendiri,\" tandasnya.

 Mantan rektor ITS itu menjelaskan jika penggunaan bunga dari dana abadi pendidikan ini terdiri dari tiga sektor. Yakni untuk beasiswa pembiayaan program S2 dan S3 di dalam maupun luar negeri. Dia mengatakan jika beasiswa pembiayaan pembiayaan ini bisa diperebutkan oleh masyarakat umum, bukan hanya dosen atau guru yang berstatus PNS atau non-PNS saja.

 Nuh mengatakan jika anggaran beasiswa dari bunga dana abadi pendidikan ini tidak mengotak-atik porsi anggaran serupa di Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud. \"Anggaran beasiswa di Dikti tetap ada. Tetapi kalau di Dikti itu khusus untuk kalangan donsen,\" katanya.

 Sektor kedua yang dibiayai dari bunga dana abadi pendidikan ini adalah untuk riset. Dari informasi sementara di website resmi LPDP, sektor riset yang akan didanai khusus untuk bidang pangan, energi, dan sumber daya mineral. Sektor ketiga yang didanai adalah untuk rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat bencana alam atau kondisi darurat lainnya.

 Nuh mengatakan dengan pengelolaan yang profesional, berbentuk BLU, dan di luar struktur kementerian manapun, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan LPDP ini. Dia mengakui jika republik ini pernah digegerkan oleh pengelolaan dana abadi umat (DAU) di bawah Kementerian Agama (Kemenag) yang ujungnya menyeret sejumlah orang ke penjara karena korupsi. \"Mari kita bersama-sama mengontrol kinerja LPDP ini,\" pungkasnya.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: