Calon Nonkader Masih Prokontra

Calon Nonkader Masih Prokontra

Kandidat Ketum PD

JAKARTA \" Kemunculan nama nonkader dalam bursa calon ketua umum masih menuai pro kontra di internal Partai Demokrat terkini. Resistensi terus disuarakan sejumlah kader menjelang perhelatan kongres luar biasa (KLB) yang rencana dilaksanakan akhir Maret 2013 nanti.

                Munculnya nama nonkader sebagai calon ketua umum selama ini aktif disuarakan oleh kader-kader yang kerap direpresentasikan sebagai kelompok Cikeas. Cikeas adalah kediaman Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono.

       Salah satu yang aktif menyuarakan adalah Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan. Menurut dia, perlunya muncul tokoh eksternal yang berkualitas memimpin partai adalah untuk melebur faksi-faksi yang selama ini ada di era pasca Kongres II di Bandung 2010 lalu. \"Untuk menggerus faksionalisasi perlu figur pemersatu,\" ujar Ramadhan saat dihubungi kemarin (12/3).

       Secara terbuka dia kemudian menyebut nama KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo (PEW) yang paling tepat memimpin PD kedepan. Ipar SBY itu, menurut dia, memenuhi criteria kebutuhan partai kedepan. \"Beliau komunikatif, merakyat, tegas, konstitusionalis, loyal pada bangsa dan negara, tidak pernah neko-neko, dan dekat dengan semua golongan. Kriteria PEW pasti pas dengan realitas PD,\" imbuh Ramadhan.

       Karena itu semua, dia yakin, jika yang bersangkutan terpilih sebagai ketua umum maka semua fungsionaris PD di pusat dan daerah pasti lega dan respek. Gejolak internal diyakininya tidak akan ada. \"Bagi PD, ini sekalian jalan cepat memulihkan harapan public para partai ini,\" tandasnya.

       Dia lalu mengingatkan bahwa misi KLB adalah rangkaian penyelamatan dan peneguhan eksistensi partai. \"Tapi pada akhirnya bagaimana nanti pertimbangan MTP (Majelis Tinggi Partai, Red), yang pasti kami patuh apapun arahan MTP,\" pungkasnya.

       Terpisah, Wakil Ketua Umum yang juga anggota Majelis Tinggi PD Max Sopacua memiliki pandangan berbeda. Menurut dia, calon ketua umum PD haruslah mereka yang bisa mendalami kultur PD secara utuh. Hal itu, lanjut dia, lebih mudah dilakukan oleh kader yang sudah terbina selama kurun waktu tertentu.

       \"Alangkah sedihnya kalau PD yang disebut partai kader masih mencari pemimpin yang non kader,\" katanya.

       Max kemudian mengutip pernyataan Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan kepemimpinan partai. Yaitu, papar dia, tentang mereka-mereka yang berkeinginan menjadi pemimpin tapi sesungguhnya baru mengenakan jaket biru. \"Mengakomodir calon non kader bisa saja terjadi  apabila PD yang sudah berusia 11 tahun ini tidak mampu menghasilkan pemimpin yang berasal dari kader partai,\" pungkas politisi yang dikenal dekat dengan Marzuki Alie tersebut.

       Hingga saat ini telah beredar sejumlah nama kandidat calon ketua umum, baik dari eksternal maupun internal. Selain PEW, diantara yang mencuat lainnya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Ketua Umum PD HAdi Utomo, Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, dan beberapa lagi nama lainnya.

       Dari kubu Anas Urbaningrum, juga muncul nama Wasekjen DPP PD Saan Mustopa. Belakangan, juga muncul nama mantan Ketua DPC Cilacap Tridianto yang selama ini juga dikenal sebagai loyalis Anas. 

       Ketua DPP PD Ruhut Sitompul mengatakan siapapun yang terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat baik itu nanti berasal dari kalangan internal maupun ekternal, orang tersebut tentu adalah orang yang luar biasa. Dia harus mampu dan bisa mempersatukan kembali PD.

       \"Siapapun nanti yang terpilih dalam KLB, orang yang menjadi ketua umum mendatang pastinya orang luar biasa.Dia akan mampu mempersatukan kembali PD setelah mengalami masa-masa suram seperti saat ini,\" ujar Ruhut ketika dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: