RSU RM Habiskan Rp 75 M
Pelayanan Harus Membaik
JAMBI- Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher (RSUD-RM) akan menghabiskan dana sharing APBN dan APBD Provinsi Jambi senilai Rp 75 Miliar (M) untuk meningkatkan kapasitas.
Hal ini diakui sendiri oleh Direktur Utama RSUD-RM Ali Imran kepada sejumlah wartawan, kemarin. Dia mengaku terbebani dengan kondisi RSUD-RM saat ini. Menurutnya, kapasitas RSUD-RM saat ini masih kurang. ‘‘Begitu berat beban rumah sakit ini memang. Makanya, tahun ini kita akan siap menyediakan sebanyak 850 tempat tidur, bukan 2014 nanti. Sekarang sedang berjalan,’‘ katanya.
Disebutkannya, untuk ruang perawatan kelas III nantinya akan disediakan sebanyak 683 tempat tidur. ‘‘Isinya 35 kita fungsikan semua,’‘ ungkapnya. Disebutkannya, anggaran sharing itu mencapai puluhan miliar. ‘‘Anggarannya itu mix. Yaitu senilai Rp 30 miliar dari APBN dan Rp 45 miliar dari APBD Provinsi dan itu gabungan,’‘ lanjutnya.
Menurut dia, nantinya, semua gedung akan dirobohkan dan akan diganti dengan bangunan yang baru. ‘‘Ada 8 gedung dan 3 yang direhap. Bukan ada yang dirobohkan lagi. Nanti semua dirobohkan,’‘ tandasnya.
Sementara itu, Madian Saswadi, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi, saat dimintai pendapatnya terkait besarnya anggaran yang digelontorkan untuk RSUD RM ini menegaskan, di tahun ini, jangan lagi ada keluhan terkait pelayanan RSUD RM.
\"Jangan ada lagi keluhan lagi. Dana yang besar ini kan untuk peningkatan pelayanan. Makanya di tahun 2013 ini, harusnya pelayanan meningkat. Selama ini kan banyak keluhan masyarakat. Ini sebagai bukti bahwa pelayanan RSUD itu belum maksimal,\" kata Madian.
Dijelaskannya dalam kesempatan itu juga, pelayanan RSUD RM juga merupakan sorotan Gubernur saat menyampaikan LKPj tahun 2012 belum lama ini. Apalagi, katanya, dengan adanya gelontoran bantuan pusat dan melalui APBD hingga senilai Rp 75 Miliar itu, merupakan bentuk perhatian pemerintah.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mendorong agar kinerja RSUD RM diaudit. \"Makanya audit kinerjanya. Audit keuangan kan sudah, nah audit kinerjanya lagi,\" ungkapnya.
Dengan dilakukannya audit kinerja ini, sambungnya, pihaknya akan mengetahui kelemahan pelayanan selama ini dimana. \"Apakah SDM atau manajemen atau infrastruktur yang kurang memadai atau yang lain itu kita tahu. Harapan ke depan audit kinerja dilakukan untuk mengoptimalkan kucuran dana 2013 ini. Ini untuk mencari apa titik lemah kinerja. Bukan untuk mencari kesalahan,\" tegasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: