Petrochina Survei di Tiga Kabupaten

Petrochina Survei  di Tiga Kabupaten

 

JAMBI-PetroChina International Jabung Ltd melakukan studi untuk mengetahui

gambaran keadaan di Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan  Tanjung Jabung Timur sebagai langkah awal mengembangkan kebijakan.

Selain itu, studi yang disebut Social Mapping & Stakeholder Perception  yang bekerjasama dengan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang notabenenya merupakan Program Kerja SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd juga dilakukan untuk mengetahui keinginan masyarakat melalui opini yang diberikan langsung oleh masyarakat serta menentukan prioritas perbaikan-perbaikan yang paling krusial di tiga kabupaten tersebut.

‘’Survey ini dilakukan dengan metode sampling yaitu multistage random sampling. Jumlah responden adalah 440 responden yang tersebar di tiga kabupaten (Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat). Sebaran responden berada di tujuh kecamatan (Kumpeh, Betara, Tebing Tinggi, Geragai, Mendahara Ulu, Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur), dengan totak seluruh wilayah survey sebanyak tiga puluh tiga desa. Metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner,’’ jelas manajer riset LSI Setia Darma.

Pemaparan hasil survey ini dilaksanakan di kantor Penghubung Jambi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel kemarin (14/03). Kegiatan presentasi yang dilanjutkan focus group discussion ini dihadiri oleh Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Syarif Maulana Chaniago, Goverment & Relation Superintendent PetroChina Riza Primahendra, Budi Setiawan dari Bappeda Tanjung Jabung Barat, perwakilan dari Polres Tanjung Jabung Timur, KKKS yang beroperasi di Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan beberapa media cetak di Jambi.

Menurut Setia Darma, pengumpulan data dari 31 Januari 2013 hingga                  12 Pebruari 2013. Margin of error survey ini adalah ± 4,8 %. Temuan atas studi ini menyangkut beberapa aspek yaitu tentang industri pertambangan secara umum, isu sosial dan ekonomi lokal masyarakat, pelayanan publik (kesehatan dan pendidikan), dan pemerintah dan tokoh masyarakat.

Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Syarif Maulana Chaniago menyampaikan,  hasil studi ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan oleh PetroChina khususnya dalam menerapkan program-program kerja penunjang kegiatan operasi di wilayah kerjanya dan bisa digunakan oleh pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya yang berada di ketiga kabupaten tersebut pada umumnya untuk memberikan gambaran program-program yang akan dilakukan agar bisa tepat sasaran.

‘’Kita berharap kegiatan studi seperti ini juga dilakukan oleh KKKS lain di wilayah operasi masing – masing,’’ katanya.

Budi Setiawan, perwakilan Bappeda Tanjung Jabung Barat mengapresiasi kegiatan studi ini karena beberapa temuan studi tersebut sesuai dengan apa yang menjadi perhatian Pemkab Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini. Lebih lanjut dia menyatakan bahwa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah dibentuk CSR Forum yang terdiri dari para pelaku usaha yang difasilitasi oleh BAPPEDA setempat untuk mensinergikan program – program tanggung jawab sosial perusahaan dengan program pemerintah dan antar pelaku dunia usaha yang berada di wilayah tersebut.

(ist)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: