Jokowi Effect Merambah Pilwako
Kandidat Tebar Kesederhanaan
ADA yang menarik dalam pendaftaran bakal calon walikota (Cawako) dan wakil walikota (Wawako) baru-baru ini. Sebelum mendaftar ke KPUD Kota Jambi, masing-masing pasangan kandidat menunjukkan kesederhanaannya dalam bersikap. Kandidat Sy Fasha – Abdullah Sani yang dielukan para pendukungnya nampak sangat dekat dengan rakyat.
Kandidat dr Bambang Priyanto – Yerry Mutolib mendaftar ke KPUD dengan menggunakan ojek. Pasangan, Sum Indra – dr Maulana mendaftarkan diri ke KPU dengan menaiki oplet. Begitupun dengan pasangan Effendi Hatta dan Asnawi makan nasi bungkus. Lantas apakah sikap kesederhanaan ini bisa mempengaruhi pemilih ?
Pengamat Politik, Ansorullah SH MH menyampaikan, pengaruhnya tetap ada. Tapi apakah signifikan atau tidak, itu tergantung dengan keseharian kandidat masing-masing.
‘’Kalau berkaca ke Jokowi, beliau memang dalam kesehariannya adalah sederhana. Nah terkait kandidat calon walikota, bagaimana keseharian mereka,’’ tuturnya.
Dirinya menyatakan, karakter masyarakat Jambi ini memang sedikit berbeda. Masyarakat Jambi tidak begitu menyukai pemimpin yang sederhana. Bahkan, jika pemimpin menggunakan kendaraan tak layak, akan mendapat ejekan.
‘’Masyarakat Jambi suka pemimpin yang dekat dengan mereka, tapi tidak begitu merendahkan dirinya,’’ ujarnya.
Lantas dengan karakter masyarakat yang demikian, apakah visi dan misi bisa jadi jualan kandidat ? Ansorullah menyampaikan, itu akan sulit terjadi. ‘’Visi misi hanya sebagai syarat saja, apakah masih diperhatikan pemilih, saya kira tidak begitu, meski secara akademis itu penting,’’ kata mantan Dekan Fakultas Hukum Unja ini.
Dirinya menyebutkan, sebenarnya karakter pemimpin ideal yang dibutuhkan masyarakat kota Jambi adalah pemimpin yang membuat program dekat dengan rakyat.
‘’Misal membuat program pendidikan gratis, infrastruktur yang baik. Tapi memang terkadang ini kurang diperhatikan,’’ tukasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: