>

Di Bungo, Peserta UN 13.583 Orang

Di Bungo, Peserta UN 13.583 Orang

MUARA BUNGO –  Pada tahun 2013 ini, sebanyak 13.583 siswa di Kabupaten Bungo akan mengikuti Ujian Nasional (UN) 2013.  Data tersebut adalah jumlah data keseluruhan dari tingkat SD, SMA, SMK, dan SMP yang ada di Kabupaten Bungo.

Dari sekian banyak siswa yang telah terdaftar itu, untuk peserta UN untuk tingkat SMA/MA didominasi oleh siswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mencapai 1.200 siswa. Sedangkan untuk jurusan IPS sebanyak 1.018 siswa. “Untuk saat ini peserta UN sudah terdaftar sebanyak 13.583,” beber Aditia, Staf Bidang Pendataan peserta UN Dinas Pendidikan, belum lama ini.

Ditambahkannya, sesuai pentunjuk teknis, untuk  jadwal UN untuk tingkat SMP sederajat, akan dilaksanakan selama empat hari sejak 22 April hingga 25 April. Sedangkan jadwal UN tingkat SD sederajat, akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari 6 Mei hingga 8 Mei.

Hal senada dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo Hardius. Menurutnya, sistem penentuan kelulusan sama dengan tahun lalu, 40 persen dari nilai sekolah, 60 persen dari hasil UN. “Semua sekolah agar bisa memberikan persiapan yang lebih matang kepada siswa,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Pada Ujian Nasional (UN) tahun ini, Tidak ada Ujian ulang bagi siswa SMP maupun SMA. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan melalui (Disdik) Hazrizal melalui Kabid SLTP/SLTA Syarifudin. “Tahun ini tidak ada ujian ulang baik SLTP maupun SLTA,” ujarnya, saat dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.

Apabila tidak lulus, siswa akan mengulang pada tahun berikutnya, kecuali bagi siswa yang memang dalam keadaan sakit. “Kalau ada yang tidak hadir karena alasan tertentu, pelajar terkait bisa mengikuti ujian susulan,” sebutnya.

Sementara itu, untuk soal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SLTP dan SLTA sederajat dikatakannya akan menggunakan 20 paket soal berbeda dalam satu ruang ujian. Menurutnya, ditetapkannya 20 paket soal berbeda dalam satu ruangan adalah untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan siswa ataupun sekolah bersangkutan saat ujian. “Sekarang 20 paket soal,” tandasnya.

Dengan hal ini, dikatakannya, tidak mungkin ada kunci jawaban yang beredar. “Kita ingatkan dari sekarang jangan percaya lagi dengan kunci jawaban. Jadi guru dan murid jangan pikirkan kunci dan lainnya. Lebih baik konsentrasi pada pelajaran yang ada. Jangan berpikir yang lain lagi,” tambahnya.

(fth) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: