>

200 Kontainer Hortikultura Bakal Dibebaskan

200 Kontainer Hortikultura Bakal Dibebaskan

JAKARTA-Penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak bulan kunjung usai. Setelah pemerintah membebaskan 332 kontainer bawang putih saat ini masih ada ratusan kontainer hortikultura yang tertahan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Pertanian bakal memfasilitasi pembebasan kontainer itu.

                Sebagai gambaran penahanan kontainer itu disebabkan karena kontainer tersebut tidak dilengkapi dokumen perizinan impor. Jika menilik Permendag 60 tahun 2012, mestinya kontainer itu direekspor, dimusnahkan, atau disita karena telah melanggar ketentuan.  Namun ternyata, pemerintah melunak dengan memfasilitasi pengurusan izin kontainer-kontainer yang berisi buah dan sayur itu. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menjelaskan saat ini pihaknya sedang menyelesaikan surat administrasi perizinan impor bagi 200 kontainer hortikultura tersebut. Pembebasan kontainer itu memang menjadi konsentrasi pemerintah selain opsi reekspor, dimusnahkan, dan disita.\"Indikasi yang terjadi harga buah dipasaran sudah naik. Kami tidak ingin seperti bawang. Jadi sebelum gejolak harga semakin parah kami sikapi dengan memfasilitasinya,\" terangnya saat ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI di Gedung DPR kemarin. Saat ini, lanjut Bachrul, proses administrasi tinggal menunggu tanda tangan dari Menteri Pertanian Suswowo dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Bachrul berharap dalam waktu 1-2 hari kedepan sudah selesai. Meskipun melonggarkan aturan yang telah ditetapkannya, Bachrul masih menegaskan aturan impor hortikultura tetap dijalankan dan bagi yang melanggar bakal ditindak. Namun dalam kondisi saat ini ketegasan itu belum bisa dilakuakan. \"Kami mengoreksi diri soal aturan ini. Sehingga kejadian seperti ini tak akan terulang lagi,\" ucapnya. Saat ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanianj terus melakukan pertemuan intensif untuk merevisi regulasi impor hortikultura. Bachrul mengungkapkan selama pertemuan tersebut sudah dibicarakan opsi-opsi terbaik untuk memperkecil permasalahan impor hortikultura yang selama ini timbul. \"Kemungkinan di dismantle. Misalkan saja nantinya alokasi bakal diperlonggar, bisa juga diterapkan seasonal tarif bea masuk, atau kombinasi. Belum disepakati opsi mana yang dipilih,\" paparnya. Ia menambahkan, opsi yang diambil adalah yang terbaik dan mendukung semua kepentingan. Baik dari sisi petani sekaligus menjamin konsumen mendapat pasokan barang dengan harga terjangkau.

(uma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: