Puluhan Siswa Terancam Gagal

Puluhan Siswa Terancam Gagal

Tak Hadir, Boleh Susulan

JAMBI – Puluhan siswa SMA Sederajat terancam gagal alias tak lulus UN. Pasalnya, mereka berhalangan hadir tanpa alasan yang jelas. Sebut saja misalnya di Bungo ada 47 orang. Kemudian di Merangin, ada 70 orang siswa. Dan juga beberapa daerah lain. Sedangkan untuk kota Jambi sendiri belum bisa dipastikan berapa jumlah siswa yang tak hadir.

 “Hari ini belum ada laporan dari sekolah jika ada siswanya yang tidak mengikuti ujian,” jelas Ketua Panitia Pelaksana UN Kota Jambi, Adi Triono, kemarin.

Hanya saja, dia menyebutkan, jika memang alasan ketidakhadiran siswa jelas, maka bisa mengikuti ujian susulan 22 April 2013.  “Itu juga tergantung halangannya, jika dia sakit maka harus ada keterangan dokter. Maka siswa tersebut boleh melakukan ujian susulan nanti,” sebutnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Erwan Malik meminta agar naskah soal yang sudah diujikan kemarin untuk disimpan dan dijaga ketat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kebocoran soal ke daerah lain yang pelaksanaan UN-nya tertunda. \'Ini dalam rangka mengantisipasi kebocoran soal-soal UN itu ke wilayah 11 provinsi lain yang belum melakukan UN,\' katanya. 

Sedangkan Rektor Universitas Jambi, Aulia Tasman mengaku jika dirinya sudah memerintahkan seluruh pengawas untuk memantau pengembalian naskah soal UN.\'Kemudian soal-soal bekas itu dimasukkan dalam ruangan dan digembok tiga. Dimana kuncinya dipegang oleh dinas pendidikan satu, dari perguruan tinggi satu dan satu oleh aparat kepolisian,\' ungkap Aulia Tasman. 

\'Apalagi dengan 53 ribu macam paket soal yang beredar tidak mungkin bisa dijiplak atau ada pembocoran jawaban,\' tandasnya. 

Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus MM (HBA), ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan kecurangan terkait penyelenggaraan UN tingkat SMA sederajat tahun 2013 ini. \'Saya belum dapat informasi. Pekan lalu saya sudah mlepaskan soal ke kabupaten/kota,\' ungkapnya.

 \'Meski di daerah lain ada keterlambatan soal distribusi soal ini. Alhamdulillah di Jambi kita tepat waktu dan artinya tiada penundaan,\' pungkasnya.

Dari Bungo sendiri dilaporkan, 47 siswa di Kabupaten Bungo tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) pada hari pertama Senin (16/4) dengan materi bahasa Indonesia. Data tersebut berdasarkan data pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bungo. Yang terdiri dari, 23 orang siswa SMA, 15 siswa MA dan 9 orang siswa SMK.

            Ke tidak hadiran siswa tersebut pada pelaksanaan UN ini disebabkan karena sudah selesai sekolah, tanpa ada keterangan atau DO. Kecuali satu orang siswa dari Madrasah Aliah Darussalam Sungai Mancur. “Satu orang siswa MA Darussalam Sungai Mancur tidak iut UN hari ini (Senin, red) disebabkan orang tuanya meninggal,” pungkas Kabid SLTP/SLTA, Syarifudin saat dikonfirmasi harian ini, (15/4) kemarin.

Dikatakan Syarifudin, sebelum pelaksanaan UN, jumlah peserta UN untuk SMA sebanyak 1991 orang. Pada hari pelaksanaan jumlah siswa berkurang sebanyak 23 orang. Sedangkan dari MA, dari 614 orang yang terdaftar berkurang menjadi 14 orang. Untuk SMK, dari 923 orang berkurang 9 orang siswa.

Sementara itu, bupati Bungo H. Sudirman Zaini, yang sempat memantau pelaksanaan UN meminta agar pelaksanaan UN tahun ini tidak dinodai dengan aksi kecurangan. Baik itu yang dilakukan oleh siswa maupun dari system yang dibuat oleh penyelenggara pendidikan.

Dari Merangin sendiri dilaporkan, sebanyak 3458 siswa dari 40  SMA, SMK, dan MA se- kabupaten Merangin kemarin mengikuti UN. Namun 70 siswa kelas XII SMA sederajat di Kabupaten Merangin tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN) pada hari pertama kemarin, Senin (15/4). Hal itu disebabkan Drop Out dan meninggal dunia.
        Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin Bastari melalui Kabid SMP/SM Said Usman. Dirinya menjelaskan bahwa ketidak hadiran siswa tersebut diantaranya karena dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out sebelum pelaksanaan UN dan ada juga yang meninggal dunia.
    “Ketidak hadiran siswa tersebut didominasi dengan alasan siswa tersebut sudah dikeluarkan, dan ada juga yang sudah meninggal dunia,” ungkap Said.
        Mengenai jumlah siswa yang tidak hadir menurut laporan sementara yakni sebanyak 70 siswa diantaranya 51 siswa dari SMA se Kabupaten Merangin, dan 19 siswa dari SMK. Namun jumlah tersebut bisa saja bertambah mengingat masih dua sekolah lagi yang belum menyerahkan data ke Dinas Pendidikan.
       Sementara itu Monadi, Kepala Disdik Kabupaten Kerinci mengatakan hari pertama UN berjalan lancar. Soal UN cukup dan tidak ada soal UN yang rusak. Kemudian kunci jawaban juga tidak ada yang beredar. “Kalau ada yang beredar, maka itu kunci jawaban palsu dan menyesatkan,” ujarnya. Dikatakannya, jumlah peserta UN di Kabupaten Kerinci sebanyak 2.453.
Kepala Disdik Kota Sungaipenuh Syahrial Thaib juga mengatakan, hari pertama pelaksanaan UN berjalan lancar. Menurutnya soal UN lengkap dan cukup. “Sampai detik ini tidak ada masalah, semua lancar,” katanya.
Dari Tebo sendiri dilaporkan, Ujian Nasional (UN) yang jatuh pada hari ini senin (15/4) dengan jenjang pendidikan tingkat SMA/MA sederajat di Kabupaten Tebo berjalan lancar dan tertib. Dari 2962 peserta UN yang terdaftar mulai dari SMA sebanyak 1698 peserta, MA 613 dan SMK 651 diketahui ada sejumlah siswa yang terdaftar sebagai peserta UN tidak ikut pelaksanaan ujian di hari pertama.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Khairul Ardani mengatakan \"untuk jumlah pasti berapa jumlah siswa yang tidak ikut UN pada hari pertama belum bisa dipastikan oleh pihak Dinas Dikbudpora Kabupaten Tebo. Katanya kepada harian ini.
Sementara itu, hari pertama pelaksanaan ujian akhir nasional, di Kabupaten Muarojambi kemarin ikuti seluruh siswa SMA SMK se kabupaten Muarojambi. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi Ulil Amri kemarin.  Ulil menyebutkan dirinya belum menerima laporan ari kepala sekolah adanya siswa yang tidak mengikuti ujian. \'Belum ada laporan siswa yang tidak mengikuti UN,\' tutur Ulil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: