Hat Trick Rapor Merah Mendikbud

Hat Trick Rapor Merah Mendikbud

SOROTAN tajam saat ini tertuju pada kinerja Mendikbud Mohammad Nuh. Anggota Komisi X DPR Herlini Amran menyebut dalam enam bulan terakhir ada tiga kali kegagalan program Kemendikbud. \"Ibarat sepak bola, Mendikbud sudah melakukan hat trick. Tapi ini hat trick keteledoran,\" kata Herlini.

 Rapor merah Mendikbud diawali dengan tersendatnya pencairan tunjangan sertifikasi guru pada akhir 2012 lalu. Sampai-sampai, auditor internal Kemendikbud menemukan fakta jika ada uang tunjangan guru yang tersendat di rekening daerah hingga Rp 10 triliun.

 Setelah kasus macetnya pencairan tunjangan guru, lingkungan Kemendikbud lantas digegerkan macetnya pencairan beasiswa Bidik Misi untuk mahasiswa miskin. Anggaran untuk beasiswa ini dikabarkan macet sejak Januari lalu dan baru bisa dicairkan mulai bulan ini.

 \"Keteledoran yang ketiga adalah penyelenggaran unas yang gagal serentak,\" kata dia. Atas ketiga rapor merah itu, Herlini meminta Presiden SBY mengevaluasi kinerja Mendikbud. \"SBY harusnya menjewer Mendikbud. Sehingga keteledoran serupa tidak terjadi lagi. Karena dampaknya dirasakan langsung masyarakat,\" tandasnya.

 Herlini juga mengkritisi sikap Kemendikbud yang terus mengeluh kinerja mereka terhambat karena anggaran diblokir. Selain itu, Herlini juga meminta Kemendikbud tidak mengakambinghitamkan dinas-dinas pendidikan yang ada di daerah karena gagal menjalankan instruksi pusat.

 Dia berharap catatan hat trick ini tidak memicu rekor buruk berikutnya. Seperti hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebagaimana diketahui, dua tahun berutur-turut (2010 dan 2011) audit keuangan BPK terhadap Kemendikbud selalu berujung disclaimer (hasil penilian terburuk). Jika tidak ada pembehana berarti, Herlini khawatir audit keuangan Kemendikbud 2012 yang akan segera keluar, juga berkesimpula disclaimer. Jika benar mendapatkan disclaimer lagi, berarti Kemendikbud kembali mencatatkan hat trick.

(wan)

 

SEMENTARA itu, Kejadian luar biasa (KLB) Unas 2013 akhirnya menuai banyak kecaman dari masyarakat pelaku pendidikan. Bahkan tidak sedikit yang mendesak Mendikbud Mohammad Nuh legawa mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan. Namun Nuh menegaskan dirinya konsentrasi menuntaskan pelaksanaan unas 2013 sampai sukses.

 Ketika menerima laporan banyak pihak yang memintanya turun dari posisi menteri, Nuh menjawab agak dengan nada tegas. \"Saya jawab (desakan mundur itu, red) yang menjadikan saya menteri bukan mereka. Biarkan saya bertanggung jawab menyelsaikan tugas unas ini sampai beres,\" ujar menteri asal Surabaya itu kemarin (15/4).

 Nuh menegaskan saat ini dirinya mewujudkan tanggung jawab masalah unas 2013 hanya dengan satu cara. \"Saya bekerja, bekerja, dan bekerja supaya semuanya tuntas,\" tandasnya. Dia meminta jika para pemerhati dan penggiat pendidikan itu merasa kawan atau sahabat Kemendikbud, ikut memikirkan solusi tertundanya unas ini.

 \"Kalau tidak ada (usulan solusi, red) jangan menambah perkara dulu. Carikan jalan keluarnya untuk Kemendikbud,\" kata mantan rektor ITS itu. Nuh mengatakan dirinya saat ini sedang menghadapi persoalan riil kacaunya pelaksanaan unas 2013. \"Silahkan berkomentar. Saya terus bekerja,\" papar dia.

 Sebelumnya disela mengumumkan pengunduran jadwal unas di 11 provinsi Minggu lalu (14/4), Nuh  mengatakan kasus unas 2013 memang disebabkan urusan teknis di PT Ghalia Indonesia Printing. Namun dia mengatakan jika gelaran unas ini adalah agenda negara dalam hal ini Kemendikbud. \"Jadi saya sebagai Mendikbud memohon maaf dan bertanggungjawab atas kejadian ini,\" katanya.

 Berikut diantara suara desakan pencopotan Mendikbud. Sekjen Persatuan Guru Swasta Seluruh Indonesia (PGSI) Suparman mengatakan, dalam sejarah ujian akhir di Indonesia, baru tahun ini unas diundur dari jadwal yang telah ditentukan. \"Setelah unas selesai, kami menuntut Presiden SBY mengevaluasi kinerja Mendikbud,\" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: