>

Pengusaha SPBU Siap Terapkan Dua Macam SPBU

Pengusaha SPBU Siap Terapkan Dua Macam SPBU

JAKARTA -Dukungan terhadap rencana penghematan subsidi BBM dengan menerapkan dua macam SPBU semakin kuat. Kali ini, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) sebagai pengusaha SPBU ikut mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan skema tersebut.

                Ketua Umum Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan, pihaknya memang sedang dalam tahap simulasi penerapan skema dua SPBU dengan pihak kementerian ESDM. Menurut pendapatnya, rencana tersebut merupakan solusi terbaik untuk memberlakukan dua harga pada satu jenis produk.

       \"Rencana ini rasanya sudah dieksekusi di kementerian ESDM. Kan, kalau misalnya satu produk ada dua harga dan berada di tempat yang sama. Nanti susah kalau ada mobil yang meminta diisi BBM harga Rp 4.500 susah juga kan. Maka itu perlu dipisahkan. Jadi, BBM tertentu untuk pengguna tertentu dalam SPBU tertentu,\" ujarnya saat ditemui di kementerian ESDM, Jakarta, kemarin (17/4).

                Dalam hal ini, skema tersebut diakui sangat berpengaruh terhadap distrubis BBM premium ketimbang solar. Pasalnya, mobil pribadi menyerap sekitar 45 persen dari realisasi penjualan premium di tahun 2012. Sisanya baru motor dengan presentase 40 persen dan kendaraan niaga sebanyak 15 persen. \"Kalau solar kan mobil pribadi menyerap sekitar 4,5 persen. Paling banyak adalah truk dengan komposisi 60 persen dan bus sekitar 27 persen,\" imbuhnya.

                Namun, dia berharap pemerintah bisa memberikan margin yang berbeda pada produk premium bagi mobil pribadi. Dengan perkiraan harga Rp 6.500-7.000, dia merasa seharusnya margin bisa menjadi lebih besar. Sebab, dengan harga tersebut konsumsi premium bagi mobil berpotensi menurun. \"Margin kami kan kecil. Hanya Rp 200 per liter untuk SPBU pasti pas dan Rp 180 bagi SPBU lainnya. Apalagi penyusutannya masih besar. Sekitar 0,5 persen. Kami sudah mengajukan kenaikan tapi tak disetujui. Katanya alphanya (imbalan pertamina dalam distribusi) saja belum cukup,\" jelasnya.

       Soal realisasi, dia optimistis jika pengusaha bisa menerapkan skema dalam tersebut. \"Mekanisasinya gampang. Tinggal rubah tampilan saja. Misalnya, SPBU untuk mobil pribadi diberi spanduk supaya bisa dilihat dari jauh. Untuk masa transisi dikasih satu minggu sampai satu bulan sudah cukup lah,\" ujarnya.

(bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: