Kuda Hitam Menuju Final
MADRID-Tidak mengherankan apabila Barcelona, Bayern Munchen, dan Real Madrid berada di semifinal Liga Champions musim ini. Performa mereka memang stabil dan mereka memang berada pada tiga besar ranking koefisien klub Eropa.
Barcelona menjadi yang teratas dengan 157.547 poin, kemudian Bayern di posisi kedua dengan 141.751 poin, kemudian Real menyusul dengan 134.547 poin. Yang mengejutkan Borussia Dortmund. Di koefisien klub Eropa mereka ranking ke-31!
Ya, Dortmund menjadi tim dengan ranking terendah yang mencapai semifinal musim ini. Wajar, mereka sempat absen lama dari Liga Champions sebelum akhirnya come back pada musim lalu dan tersisih di fase grup.
Sedangkan penilaian koefiesien Eropa ditentukan oleh performa mereka dalam beberapa tahun terakhir. Status sebagai kuda hitam ternyata membuat Dortmund lebih nyaman dan mampu membuat Real mati kutu di first leg semifinal (24/4).
Hebatnya, musim ini di Liga Champions Dortmund menjadi satu-satunya tim yang belum tersentuh kekalahan. \"Konsistensi adalah tuntutan yang harus dimiliki tim dalam kompetisi seketat ini,\" kata Juergen Klopp, pelatih Dortmund, seperti dikutip AFP.
Klopp mengandalkan para pemain muda, seperti Marco Reus, Mario Goetze, Robert Lewandowski, Mats Hummels, dan Ilkay Gundogan untuk mengarungi ketatnya persaingan di kompetisi antarklub paling elite di Eropa itu.
Di koefisien klub Eropa, Dortmund berada sangat jauh di belakang Barca, Bayern, dan Real. Bahkan, dengan Shakhtar Donetsk yang mereka taklukkan di babak 16 besar atau Manchester City yang mereka taklukkan di fase grup, mereka masih di bawahnya.
Makanya, layaklah Dortmund disebut sebagai kuda hitam menuju gelar juara Liga Champions. Dengan keunggulan 4-1 dari first leg, mereka dipastikan lolos ke final di Wembley, 25 Mei nanti, asalkan tidak kalah 0-3 atau lebih dari Real dini hari nanti.
Peran Klopp sangat krusial atas performa hebat Dortmund yang sempat nyaris bangkrut beberapa tahun lalu. Der trainer berusia 45 tahun itu membangun sistem yang hebat mengandalkan para pemain muda. Mereka tim yang kuat tetap hemat.
Terlepas dari kejeniusannya, Klopp juga merupakan pelatih yang eksentrik. Dia tidak pernah ragu mengkritik atau mengejek rivalnya. Bayern Munchen berulangkali menjadi target ejekannya. Bahkan, pelatih sekelas Jose Mourinho pun ditantang psywar.
Gaya berpakaiannya yang culun serta potongan rambutnya yang kuno sehingga tampak seperti kutu buku bertolak belakang dengan cara komunikasinya yang provokatif. Bahkan, karena keeksentrikannya, penyanyi Jerman Matze Knop menciptakan lagu parodi khusus berjudul I wanna be like Juergen Klopp.
Lagu itu diciptakan setelah dia membawa Dortmund menjuarai Bundesliga Jerman dua musim lalu. Begitu, Dortmund melibas Real 4-1, lagu itu kembali muncul ke permukaan. Menjadikan Klopp layaknya popstar di Jerman.
(ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: