Tornado Selebar 2,4 Km Mengamuk 45 Menit

Tornado Selebar 2,4 Km Mengamuk 45 Menit

Tewaskan 91 Orang dan Kubur Dua SD

OKLAHOMA-  Angin puyuh (tornado) terus melanjutkan aksinya di wilayah tengah Amerika Serikat. Bahkan, kecepatan dan daya rusaknya terus membesar. Saat mendarat di Kota Moore, wilayah pinggiran Kota Oklahoma yang berpenduduk sekitar 55.000 jiwa kemarin sore waktu setempat atau Rabu dini hari WIB, pusaran angin yang berbentuk corong hitam itu mengamuk selama 45 menit. Kerusakan yang ditinggalkan sangat mengerikan. Ribuan bangunan dan kendaraan luluh lantak serta 91 orang tewas.

Presiden Barack Obama langsung menyatakan keadaan darurat bencana untuk negara bagian Oklahoma. Obama juga memerintahkan pemerintah federal menurunkan pekerja untuk membantu upaya pencarian dan pemulihan akibat bencana.

Menurut Amy Elliott, juru bicara Pusat Kesehatan Oklahoma City, sudah ditemukan 91 korban tewas, 20 di antaranya anak-anak. Mereka adalah murid SD Plaza Towers yang ada di kelas saat tornado melanda. Atap sekolah terbawa angin sementara dindingnya ambrol. Sekolah lain, SD Briarwood, juga hancur. Namun, sejumlah guru berhasil membawa sebagian besar murid untuk menyelamatkan diri. \"Evakuasi terus dilakukan. Diperkirakan jumlah korban tewas ini akan bertambah,\" ujar Elliot. Data korban dari seluruh rumah sakit, tercatat 145 orang luka, 70 di antaranya anak-anak.

Gubernur Oklahoma Mary Fallin mengatakan, bencana ini sebagai \"hari paling tragis\" dalam sejarah negara bagian itu. Lebih dari 200 anggota Garda Nasional Oklahoma serta personel dari luar negara bagian dikerahkan untuk membantu mencari dam mengevakuasi korban.

Kepada New York Times, warga Moore melukiskan betapa kuatnya tornado kali ini. \"Kami langsung mengunci pintu ruang bawah tanah begitu tahu akan ada tornado. Tapi, gemuruhnya bertambah keras dan tahu-tahu gerendel pintu sudah lepas dengan sendirinya,\" kata Ricky Stover, kepala keluarga dengan dua anak.

Warga lain, Melissa Newton, menyebutkan ada lembar kayu, batu, dan bermacam-macam puing beterbangan di halaman saat tornado melintas. \"Beberapa bagian rumah saya lihat malah hilang seluruhnya. Sangat mengerikan,\" ungkapnya.

James Rushing buru-buru mendatangi SD Plaza Towers tempat anak angkatnya, Aiden, belajar. Di sana dia menyaksikan bagaimana angin mengoyak bangunan besar itu. \"Sekitar dua menit setelah sampai di sana, gedung sekolahnya mulai terbelah,\" lapornya pada kantor berita Associated Press.

Layanan Cuaca Nasional (NWS) AS mengatakan, serangan tornado kemarin tersebut berkekuatan hingga 321 km/jam. \"Jelas ini angin puyuh terkuat yang pernah saya lihat dalam 20 tahun selama bekerja di NWS,\" kata ahli cuaca Rick Smith kepada BBC.

Nasib WNI

Sampai berita ini diturunkan pukul 23.00, belum ditemukan korban warga negara Indonesia (WNI) dalam musibah tornado yang menyerang Oklahoma, Amerika Serikat. Saat ini 16 county (daerah) dinyatakan dalam keadaan darurat akibat tornado.

Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) PLE Priatna menyatakan, pihak Kemenlu tidak menerima kabar adanya WNI yang menjadi korban tornado. \"Belum ada korban WNI kita di sana,\" ujarnya kemarin (21/5) di Kemenlu, Pejambon, Jakarta.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston telah menghubungi beberapa masyarakat dan diaspora (warga negara Indonesia di luar negeri/ orang-orang di luar negeri yang masih memiliki hubungan dengan Indonesia, Red) Indonesia yang berada di wilayah yang dilanda tornado. KJRI mendapat informasi bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.

Sementara itu, menurut informasi dari masyarakat Indonesia, satu keluarga diaspora Indonesia yang telah menjadi warga negara AS di Kota Moore kehilangan rumah dan mobilnya. Namun, mereka selamat. \"Kami telah beberapa kali menghubungi keluarga diaspora Indonesia yang mendapat bencana tersebut melalui nomor HP yang diberikan masyarakat Indonesia. Namun, belum bisa terhubung\", jelas Konjen RI di Houston Al Busyra Basnur kepada Portal Kemlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: