Visa Dipersulit, Renovasi Hampir Rampung

Visa Dipersulit, Renovasi Hampir Rampung

Nikmatnya Umrah Ramadan di balik Pengetatan Kuota 2013

MESKI suhu puncak bisa menyentuh 49 derajat celcius, umrah awal Ramadan tahun ini terasa lebih lancar. Padahal Masjidil Haram sedang direnovasi, diperluas, dan ditambah bangunan knockdown dua lantai untuk  tambahan fasilitas tawaf mengitari Ka”bah musim haji 3 bulan mendatang. Inilah laporan Imawan Mashuri, Dirut Holding TV Grup Jawa Pos JPMC (Jawa Pos Multimedia Corp) yang sedang berumrah.

DI BAWAH terik Makkah, umrah hari pertama Ramadan Rabu kemarin berjalan cukup lancar. Tidak terlalu berjubel dibanding umrah awal Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi karena pembatasan visa untuk jamaah umrah dari semua negara.             

Sejak pemerintah Arab Saudi memutuskan  memulai pekerjaan memperluas dan menambah tempat tawaf dua lantai di lingkaran dalam halaman Ka”bah itu, kuota haji tahun ini dikurangi. Rata-rata 20 persen dan berlaku untuk semua negara. Terbesar pengurangannya adalah Indonesia, mencapai 42 ribu jamaah yang diperkirakan bakal tertunda. Kuota Indonesia untuk jamaah haji pertahun terus bertambah, tahun ini sekitar 210 ribu.

Umrah Ramadan pun visanya ikut  dipersulit. Itulah sebabnya, jamaah yg bertawaf di Ka”bah kemarin tidak meluber ke tepian halaman, di dalam Masjidil Haram. Hanya berderet sekitar 10 sampai 15 orang, bergerak diikuti ribuan di belakangnya, mengitari pusaran paling pusat titik dunia yang jadi kiblat umat Islam ini. \"Banyak jamaah saya yang berhasil mencium hajar aswat,\" ujar Saiful Bahri, mutawif Shafira Surabaya yg membawa jamaah terbanyak, dari usia 3 bulan hingga 97 tahun, dan di antaranya ada yang cuci darah.

     Di halaman itu kini sudah berdiri bangunan melingkar, knockdown, dua lantai, mengitari Ka”bah. Lantai duanya sudah terpasang semua. Pagar besi berwarna terang juga hampir rampung di lantai itu. Tinggal yang lantai satu, karena masih dipakai lalu lintas jamaah umrah yang diperkirakan tinggal 1,5 juta pada akhir Ramadan nanti.

Biasanya sekitar 2,5 juta yang umrah pada 10 hari terakhir Ramadan.  Bangunan melingkar, menyerupai velodrom, bahkan seperti donat raksasa kalau dilihat dari atas itu, akan digunakan untuk tawaf musim haji nanti. Tentu ribuan yang bisa ditampung. Di lantai dasar di bawah lingkaran bangunan itu akan jadi tempat favorit karena teduh. Apalagi musim haji nanti, yang diperkirakan suhu bisa menyentuh 50 derajat celsius.

    Saiful, yang hampir 20 tahun tinggal di Makkah tersebut, percaya bangunan itu untuk kebaikan, meskipun kalau dari dalam, pilar-pilarnya menghalangi pandangan melihat Ka”bah. \"Toh itu knockdown,\" katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: