Kriminalitas Ramadan Meningkat

Kriminalitas Ramadan Meningkat

Kapolres Diminta Turun Lapangan 

JAKARTA---Mabes Polri mencatat dari sepekan pertama bulan Ramadan, angka kriminalitas mulai meningkat. Kejahatan umum seperti pencurian, perampokan, perampasan dan pencopetan marak, terutama di kota-kota besar. \"Ini siklus tahunan yang harus kita waspadai. Sekarang sedang direkap angkanya dari berbagai Polda,\" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta kemarin (14/07).

                Boy menjelaskan, setiap pimpinan satuan dari Kapolda hingga Kapolsek sudah diberi arahan untuk meningkatkan kewaspadaan selama Ramadan dan menjelang lebaran. \"Juga berlaku untuk semua anggota kepolisian di level tugasnya masing-masing,\" katanya.

                Para Kapolres akan lebih sering melakukan patrol dan pengecekan keamanan di lingkungannya. \"Kita harapkan juga ada kesadaran dari warga masyarakat untuk lebih berhati-hati,\" kata jenderal bintang satu itu.

                Diantaranya, warga yang hendak mengambil uang dalam jumlah besar diharapkan meminta bantuan pengawalan kepolisian. Tidak membawa perhiasan yang mencolok dan uang dalam jumlah berlebihan ketika berada di keramaian.  Juga, selalu waspada di lingkungan rumah dengan mengunci pintu dan berhati-hati terhadap orang asing yang tidak dikenal.

                Jika terpaksa harus berhadapan dengan penjahat, polisi menyarankan agar tetap tenang dan tidak panik. \"Utamakan keselamatan fisik dan jiwa, segera mencari pertolongan ke pos terdekat dengan mengingat identitas penjahat semaksimal mungkin,\"katanya. Identitas itu misalnya ciri fisik, plat nomor kendaraan, senjata, logat bicara, dan sebagainya.

                Di wilayah sekitar Jakarta  selama paruh minggu pertama Ramadan kejahatan dengan kekerasan terjadi secara beruntun. Misalnya perampokan bersenjata api terhadap rumah pns pemkot Depok, Rida Fahrudin, 6 Juli lalu. Perampok dengan santai mengambil dua buah mobil tanpa bisa dihalangi warga karena menggunakan pistol.

                Lalu perampokan di komplek Bintaro Jaya , Ciputat pada 7 Juli lalu. Perampok mengikat pembantu rumah tangga di siang hari dan menyikat       perhiasan berlian, tiga laptop, 3500 dollar singapura, 1500 euro,dan uang tunai Rp 5 juta.

                Di Bekasi , seorang karyawan koperasi PT Kiriu, Agus Purwono disergap perampok usai mengambil uang tunai di bank mandiri 8 Juli lalu. Akibatnya, uang Rp 50 juta amblas.

                Pencurian juga terjadi komplek kos-kosan karyawan di jalan Tanah Baru, Kebayoran Lama , sekitar 100 meter di belakang Gedung Graha Pena Jawa Pos Jakarta  11 Juli lalu. Korbannya, tiga orang wartawan Jawa Pos Group yang kehilangan tiga buah laptop, uang tunai jutaan rupiah, dan telepon genggam. Sayang, laporan polisi ke Polsek Kebayoran Lama dengan nomor laporan 563/B/VII/2013/Sek. Keb.Lama tidak direspon. Bahkan polisi pun enggan datang untuk olah tempat kejadian perkara.

                Terhadap kasus yang menimpa wartawan itu, Boy berjanji akan melakukan pengecekan ke jajaran Polda Metro Jaya. \"Itu kewenangan Polres Jakarta Selatan ya, seharusnya tidak boleh menyepelekan laporan. Harus ditindaklanjuti,\"katanya.

(rdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: