Ekonomi Perbudakan
Namun dengan kondisi para kaum buruh ini, negara seolah telah mati rasa, pemimpin bangsa ini telah mengidap kemiskinan altruisme yang kian kronis dan akut. Pemerintah tutup mata dan telinga melihat nasib rakyatnya yang kian sengsara. Sudahkah layak kita sebut negara ini gagal ?
Negara Gagal
Indonesia dengan ideologi kebangsaannya menganut ideologi Pancasila. Dimana dalam Pancasila terdapat Kewajiban Bangsa ini menciptakan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (baca: sila ke lima) juga menciptakan iklim Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (baca: sila kedua). Artinya adalah pemerintah wajib melindungi hak-hak warga negara dalam memperoleh keadilan hidup, keadilan hukum dan keadilan ekonomi tentunya guna mencapai taraf hidup masyarakat yang lebih beradab, lebih manusiawi.
Dalam konteks demikian inilah Negara wajib melindungi pekerja dari ketidakadilan akan upah, ketidakseimbangan input dan output yang dihasilkan oleh pekerja kepada perusahaan. Namun jika tidak berarti Negara telah Gagal dalam hal ini pemerintah dalam menjalankan fungsi dan kewajibannya sebagai Mandataris Rakyat dalam upaya mensejahterakan rakyat. Dan membiarkan Ekonomi Perbudakan atas nama Kapitalisme tumbuh subur dengan kesewenang-wenangannya.
Sebagai penutup, saya mengutip kata-kata dari pendiri mazhab Marhaen Indonesia, yaitu Bung Karno, “Pergerakan kaum Marhaen (buruh merupakan salah satu bagian dari Marhaen) tidak akan menang, jika tidak sebagai bagian daripada pergerakan Marhaen itu diadakan barisan ‘buruh dan Pekerja’ yang kokoh dan berani…Bangunkanlah ‘barisan buruh dan pekerja itu, bangkitkanlah semangat dan keinsyafan, susunkanlah semua tenaganya!…Sarekat buruh dan pekerja adalah juga perlu, amat perlu, teramat perlu, maha perlu dengan tiada hingganya.” Bersatulah kaum buruh sedunia. Bersatulah kaum buruh dan pekerja di Indonesia. Gugat kapitalisme yang menindas demi meraih kesejahteraan. Wassalam
Penulis adalah Pendiri dan Wakil Direktur Forum for Studies of Islamic Thaught and Civilization. Anggota PELANTA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: