Bom Asap Bikin Mata Orison Kabur dan Tak Sadar

Bom Asap Bikin Mata Orison Kabur dan Tak Sadar

Kesaksian Korban Kerusuhan Tinju di Nabire

Final kejuaraan tinju amatir Bupati Cup di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu (14/7) malam lalu, sedianya menjadi pesta rakyat. Ribuan penonton datang melebihi kapasitas gedung. Sayang, kerusuhan antarpenonton berujung meninggalnya 17 orang.

SIDIK M. TUALEKA, NABIRE

 

                Orison Mote awalnya tidak berniat menonton pertandingan tinju. Pemuda 17 tahun dari suku Deyai itu turun ke Nabire untuk membeli peralatan sekolah. Orison bersiap mengikuti masa orientasi siswa baru di SMA Negeri 1 Deyai esok harinya. Deyai adalah kabupaten baru di daerah pegunungan hasil pemekaran dari Nabire. Orison menghabiskan enam jam untuk sampai ke Nabire.

                Setiba di Nabire, Orison memborong dua lusin buku tulis dan sejumlah alat tulis. Misi selesai. Namun, dia tidak lantas pulang. \"Mumpung Minggu, saya ingin cari hiburan di kota,\" kata anak pasangan Meri Ikomou dan Frans Mote itu.

                Pilihan Orison adalah pertandingan tinju yang digelar di GOR Kota Lama. Kebetulan, lokasi GOR tidak jauh dari toko alat tulis tempat dia belanja. \"Karena banyak orang pergi melihat, saya ikut saja,\" kenangnya.

                Rencananya ada 13 partai yang digelar pada hari terakhir kejuaraan tersebut. Yakni, lima partai petinju putri dan delapan pertarungan untuk putra. Ribuan penonton terhibur menyaksikan aksi para petinju di atas ring.

                Suasana berubah ketika partai kesepuluh digelar antara Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada melawan Yulianus Pigome (Sasana Mawa). Duel seru terjadi di atas ring. Di luar arena, pendukung kedua kubu mulai panas dengan teriakan saling ejek.

                Kebetulan, kedua petinju berasal dari suku berbeda. Alfius dari suku Pantai yang hidup di pesisir, sedangkan Yulianus mewakili suku Paniyai yang tinggal di pegunungan.

                Saling ejek antarsuporter mencapai klimaks setelah wasit Albert Titahelut memberikan kemenangan kepada Alfius. \"Suku kami tidak terima. Masak anak pantai sudah jatuh empat kali, tapi dia yang menang,\" tutur Orison.

                Sejurus kemudian, kerusuhan tidak terhindarkan. Penonton terlibat adu pukul. Mereka melemparkan kursi plastik ke atas ring. Suasana semakin tidak terkendali. Ribuan penonton berebut keluar gedung.

                \"Saya langsung lari menyelamatkan diri. Namun, ada yang menyalakan bom asap sehingga mata saya sakit,\" jelas Orison. Akibat percikan asap itu, Orison tidak bisa melihat apa-apa. Dia terjatuh di antara kaki para penonton yang lain. Beruntung, meski tak sadarkan diri, dia selamat. Dia hanya terluka memar dan harus dirawat di RSUD Nabire.

                Peristiwa itu membuat Orison kapok menyaksikan pertarungan tinju secara langsung. \"Jangankan masuk gratis, bila dibayar untuk lihat tinju lagi, saya pasti menolak,\" ucap pemuda yang sejatinya bercita-cita menjadi petinju itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: