Ami-Suhaimi Protes
Sementara itu untuk tahapan Pilkada tetap dilanjutkan. “Pleno bisa kapan saja, tahapan pengambilan nomor urut tetap. Kalau pasangan Ami dinyatakan lolos bisa dapat nomor urut, tapi yang terakhir,” sebutnya.
Terpisah, Irwandi, Ketua Panwaslu Kerinci mengaku tidak ada merekomendasikan KPU untuk meloloskan pasangan Ami Taher. Yang ada Panwaslu meminta KPU meninjau kembali hasil pleno, karena pleno terlalu cepat. “Malam kemarin kami didatangi pendukung Ami Taher dan menyampaikan laporan, oleh karena itu kami surati KPU,” ujarnya.
Ami Taher mengatakan, sebagai pasangan kandidat, mereka mempertanyakan hasil keputusan KPU. Menurutnya ada kejanggalan dalam pleno, karena saat timnya datang ke KPU menanyakan hasil pleno, tapi pihak KPU mengatakan pleno berlanjut sampai malam hari. “Tapi tiba-tiba berita acara hasil pleno sudah ada Magrib,” ujarnya.
Dia juga mempertanyakan dukungan pasangannya yang disahkan masih kurang dari yang disyarakatkan. “Dari 8.000 dukungan yang kita berikan hanya 1.700 yang sah dan masih kurang 1100,” sebutnya.
Sedangkan informasi yang diperolehnya, dari hasil verifikasi PPS dan PPK tidak banyak perubahan, dukungan yang sah lebih 6.000, bahkan hampir 7.000.
”Tentunya masyarakat yang memberikan dukungan bertanya mengapa hanya disahkan 1.700 dari 8.000 yang kita berikan. Tim dari seluruh kecamatan menanyakan mengapa dukungan hilang begitu saja. Padahal mereka jauh-jauh datang memberikan dukungan, kini hilang begitu saja di KPU,” ujarnya.
Salah seorang pendukung pasangan Ami-Suhaimi dalam pertemuan itu mengatakan, massa yang berkumpul saat ini dibeberapa wilayah tidak dikondisikan, mereka datang spontanitas. Disebutkannya, sebanyak 7.000 pendukung Ami siap dihadirkan untuk diverifikasi langsung, kalau KPU tidak percaya dengan dukungan yang masuk.
Pertemuan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Saat salam-salaman dengan anggota KPU, Ami Taher menangis, karena terharu anggota KPU pun ikut menangis.
(dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: