Pipa Plaju-Jambi Bocor, Kabareskrim Turun

Pipa Plaju-Jambi Bocor, Kabareskrim Turun

JAKARTA--- Kasus kebocoran pipa Pertamina di jalur Tempino-Plaju Sumatera Selatan makin mendapat atensi serius kepolisan. Tak tanggung-tanggung, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menugaskan langsung Kabareskrim Komjen Sutarman untuk memimpin penyidikan di lapangan.

                \"Ini Kabareskrim sedang menuju lokasi, kita tunggu laporannya,\" ujar Timur di komplek Istana Negara, Jakarta kemarin (29/07). Menurut orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu, permasalahan pipa yang bocor di tengah jalan rumit. \"Itu pipanya jalurnya panjang sekali, jadi itu buat masalah baru (untuk pengamanan),\" katanya.

                Timur menjamin, pihak-pihak yang melakukan pencurian akan dihukum. \"Kita pastikan proses (hukum),\" tegasnya.

      Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa juga meminta kasus pencurian minyak mentah milik PT.Pertamina EP di jalur pipa Tempino-Plaju Sumatera Selatan diusut tuntas. \"Harus ada upaya mencari pelaku-pelaku tersebut secara tuntas agar ini tidak terulang kembali,\"katanya di Gedung Kementerian Bidang Ekonomi, Jakarta, kemarin.

      Minyak mentah milik PT Pertamina EP di jalur pipa Tempino-Plaju Sumatera Selatan sengaja dicuri dengan cara melubangi pipa dan menampung atau menyalurkannya pada tempat penampungan tertentu. Padahal jalur pengiriman minyak ini sudah dilakukan melalui pipa baru yang berdiameter 8 inchi.

      Hatta  juga mengatakan siapapun yang terlibat dalam kasus tersebut harus ditindak. Tidak terkecuali kasus orang dalam. \"Siapa aja mau orang dalam mau orang luar, sikat,\"tambahnya.

      Dia mendukung operasi pengiriman minyak mentah dihentikan sementara. Hal tersebut dilakukan demi segi keamanan. \"Kalau ini tidak dihentikan tidak hanya mengalami kerugian yang besar karena pencurian akan tetap membahayakan operasi tersebut yang bisa meledak setiap saat,\"katanya.

      Pemberhentian operasi \"tersebut, kata Hatta akan dilakukan sampai pelaku ditangkap. \"Sampai aman sampai diketahui pelaku-pelakunya,\" ujarnya.

      Kabareskrim Komjen Sutarman belum bersedia member keterangan terkait operasi anti kebocoran pipa itu. Melalui salah seorang stafnya, diketahui tim khusus Bareskrim berjumlah delapan orang dari Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim. Mereka bekerja terpisah dari Polda Sumatera Selatan.   

      Di bagian lain, Kompolnas mendukung Kabareskrim Sutarman turun langsung. \"Itu sudah terjadi berkali-kali. Berarti ada yang tidak beres disana, memang sebaiknya harus tim dari Jakarta yang menyelesaikan,\" kata anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan.       Edi menambahkan, penyidikan tidak cukup pada pencurian saja. \"Tapi, juga dugaan ada beking atau keterlibatan oknum aparat,\" katanya.

(ken/owi/rdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: