>

Masoca-Ball, Tim Mahasiswa IPB yang Sukses Juara Kedua Kontes Pangan Dunia

Masoca-Ball, Tim Mahasiswa IPB yang Sukses Juara Kedua Kontes Pangan Dunia

Untungnya, mereka masih berada di Indonesia sehingga pihak kampus dapat membantu untuk memberikan arahan-arahan dalam pengambilan keputusan. Segala usaha juga dilakukan agar mereka tetap bisa mengikuti keduanya.

Dalam kekhawatiran tersebut, mereka tetap dituntut untuk menyelesaikan produk dan menyempurnakan proposal mereka. Tidak hanya baik untuk kesehatan, produknya juga harus enak di lidah. Ternyata, hal tersebut menjadi poin plus tersendiri yang mengantarkan mereka menyabet juara dua,  mengalahkan wakil dari 36 negara lain.

Demi tampil baik di level internasional, selama dua bulan mereka mendapatkan pelatihan dari pihak kampus IPB. Mereka digembleng demi tampil maksimal di depan dewan juri. Hasil luar biasa pun pantas didapatkan. Bagai kejatuhan durian runtuh, izin dari Universitas Mae Fah Luang pun diperoleh nyaris bersamaan dengan semua persiapan selesai. Mereka tetap dapat belajar di Thailand dan berangkat mengharumkan nama bangsa.

Di Chicago Tim Masoca-Ball mendapat dukungan penuh pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Chicago. Pihak KJRI ternyata telah menyiapkan segalanya untuk mereka. Mulai dari penginapan, transportasi, dan tidak lupa agenda untuk jalan-jalan.

Pihak KJRI juga terus mendampingi saat hari kejuaraan. Setiap wakil dari Asia-Pasifik yang masuk ke dalam kategori internasional bersama dengan perwakilan Amerika melakukan kocokan untuk menentukan giliran presentasi. ”Aku yang presentasi, Ardi dan Stella yang bagian jawab pertanyaan,” ujar Via.

Presentasi dilakukan selama 20 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para juri. ”Deg-degannya luar biasa, antara takut gak bisa jawab sama takut gak ngerti sama pertanyaannya,” ungkap Ardi dan Stella sambil tertawa.

Tidak berharap jadi salah satu juara,  mereka mengaku sudah sangat bersyukur dapat melewati setiap tahap tanpa kesalahan. Setelah semua wakil melakukan presentasi di depan juri, hasilnya langsung diumumkan pada saat itu juga. Tidak diduga, mereka berhasil menyabet juara II dalam ajang tersebut. Juara I disabet tim Universiti Putra Malaysia yang membuat makanan suplemen dari bahan ikan buat penderita HIV.

Karena begitu senangnya mendapat prestasi kelas dunia, uang hasil lomba yang tidak seberapa pun tidak dipermasalahkan. Doorprize USD 1.000 (sekitar Rp 10 juta) masih belum tahu akan diapakan. ”Yang paling penting pengalaman, terus kita bisa juara dua,” ungkap Via. ”Dan kami tetap bisa belajar di Thailand,” sambung Ardi.

Saat ini banyak tawaran dari brand-brand terkemuka untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan produk mereka. Namun, mereka lebih memilih untuk menyempurnakan produk tersebut terlebih dahulu dan berkonsentrasi menyelesaikan tugas akhir mereka.

(*/c1/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: