Penjualan Motor Bisa 7,3 Juta Unit
AISI Naikkan Target Tahun Ini JAKARTA - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merevisi target penjualan sepeda motor di dalam negeri pada tahun ini dari sebelumnya 6,5-6,7 juta menjadi 7-7,3 juta unit. Optimisme itu didasari sejumlah fakta penjualan yang cukup positif pada semester pertama 2013. \"Kami cukup optimistis bisa meraih target baru itu karena sejumlah alasan. Seperti penjualan yang cukup baik semester pertama serta adanya kenaikan tarif angkutan umum. Harapan kami, kalau penjualannya bisa stabil pada semester kedua, itu sudah bagus. Sudah pasti tujuh juta unit terlampaui,\" ujar Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala kemarin (18/8). Melihat pencapaian pada semester pertama 2013 yang mencapai 3,94 juta unit, maka target 7 juta-7,3 juta unit bukan hal yang mustahil. Realisasi penjualan sepeda motor pada paro pertama 2013 naik 5,2 persen dibandingkan periode yang sama 2012 yang hanya 3,7 juta unit. \"Kita senang mengetahui penjualan sepeda motor masih tinggi meski banyak tantangan,\" lanjutnya. Demikian pula penjualan sepeda motor pada Juli 2013 yang mencatatkan rekor tertinggi mencapai 704.019 unit. Angka itu naik 6,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Juni) yang hanya 661.282 unit. Meningkatnya penjualan Juli 2013 membuat total penjualan sepeda motor Januari-Juli 2013 mencapai 4.643.844 unit. \"Peningkatan penjualan Juli karena ada momen Lebaran,\" ungkapnya. Pihaknya menduga penjualan sepeda motor pada Juli juga terkerek adanya kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) subsidi. Penggunaan sepeda motor dianggap lebih irit ketimbang mobil. Apalagi, kenaikan harga BBM subsidi itu diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum. \"Maka pilihan paling realistis adalah menggunakan sepeda motor,\" tambahnya. Karena itu, AISI memerkirakan target penjualan sepeda motor di tanah air hingga akhir tahun bisa di atas tujuh juta unit dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup kondusif. \"Kita masih melihat pertumbuhan ekonomi cukup oke, biarpun melambat. Biarpun inflasi naik seiring harga BBM subsidi, tapi ekonomi masih terjaga,\" sebutnya. Menurut dia, uang muka kredit motor tidak naik signifikan meski BI rate cukup tinggi. Hal itu membuat masyarakat masih bisa menjangkau pembelian sepeda motor dengan cicilan yang rendah. \"Kenaikan tarif angkutan umum 30-40 persen, sedangkan uang muka sepeda motor tidak naik signifikan. Angsuran masih terjangkau. Ini membuat penjualan motor tetap baik,\" jelasnya. (wir/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: