>

Sentimen Masih Stabil

Sentimen Masih Stabil

JAKARTA - Hingga akhir pekan lalu, investor masih merespon positif kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 7 persen. Para pemodal asing juga kembali mencatatkan beli bersih (net buy), sehingga mempertahankan indeks harga saham gabungan di zona hijau.

Akibatnya, sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level tertingginya di posisi 4.195,09 pada akhir sesi ke dua perdagangan, sekaligus IHSG ditutup pada posisi tersebut. Sementara Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat naik.

Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, jika melihat pergerakan grafis RSI, William”s R, dan Stochastic, terdapat indikasi kelanjutan tren upreversal dari area oversold. “ Dalam kondisi IHSG yang menembus resistance kami, maka IHSG diharapkan masih dapat positif untuk menutup gap pertama di level 4.260 hingga 4.311,” jelasnya.

Apalagi, tidak ada alasan untuk IHSG terkoreksi. Sebab sentimen yang beredar di pasar tentang perekonomian Indonesia diprediksi lebih stabil. Misalnya rilis inflasi yang diestimasi di kisaran 1,2-1,3 persen. “Sehingga kami harapkan investor tidak menggunakan momentum ini untuk profit taking sesaat, supaya laju IHSG dapat bertahan positif,” paparnya.

Head of Research Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, untuk tren jangka menengah, pihaknya masih menunggu apakah IHSG bisa menjebol posisi high di atas 4.239. Jika IHSG mampu mencapai target tersebut, maka IHSG bakal membuka peluang untuk ditutup di atas level 4.500 hingga akhir tahun.

Namun, jika ternyata IHSG pada perdagangan Senin (2/9) turun lagi karena terpicu penutupan indeks Dow Jones yang mengecewakan, maka gap di kisaran 4.100-4.120 tetap menjadi support pertama dari tren naik jangka pendek IHSG.

(jpnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: