Miss World & Ketidakpedulian Penguasa

Miss World & Ketidakpedulian Penguasa

Oleh Abd.Mukti,S.Ag

      MESKIPUN penolakan dari berbagai elemen masyarakat terhadap pelaksanaan Miss World 2013 di Indonesia menguat, penguasa negeri ini tampaknya tidak peduli. Seolah mereka buta,bisu dan tuli. Tanpa mau merespon aspirasi dan “mau”izoh” dari para Ulama dan cendekiawan Muslim. Seolah mereka tuli terhadap protes dan suara ormas-ormas Islam yang menyatakan bahwa Miss World ini sangat jelas dan nyata banyak memberikan keburukan bagi bangsa ini. Para elite negeri ini seolah buta bahwa kontes ini jelas-jelas merendahkan martabat perempuan.Diskriminatif dan kapitalisasi tubuh perempuan.

      Dalam Islam-- sebagai agama mayoritas penduduk negeri ini-- jelas bahwa, ukuran kemuliaan itu terletak pada ketakwaannya kepada Allah SWT, sejauhmana manusia itu taat kepada Allah SWT.”Inna akramakaum “indallahi atqakum”—Sesungguhnya yang paling takwa diantara kalian adalah yang paling takwa--,(QS.al-Hujurat : 13). Sebaik-baik wanita adalah wanita shalihah, yakni wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, taat kepada suaminya serta dapat menjaga kehormatan dan auratnya (Hadits).

      Walaupun berbagai iklan dan promosi menyatakan bahwa Miss World 2013 tidak hanya terfokus pada penilaian fisik calon ratu kecantikan sejagad ini, tapi berdasarkan pengalaman dan subtansi keberadaan kontes ini sangat didominasi oleh penilaian aspek bentuknya fisik,alias kemolekan tubuh menjadi syarat utama dan pertama.Secerdas apapun seorang wanita, kalau wajahnya buruk, tubuhnya tidak indah, usianya sudah renta, dipastikan tidak akan pernah menjadi pemenang dalam Miss World.Untuk seleksi tahap awal sudah dipastikan gagal total.

      Alasan kontes ini untuk kecerdasan wanita adalah omong kosong! Sama halnya dengan alasan demi promosi Indonesia juga bohong besar !  Indonesia sudah cukup dikenal dengan kekayaan dan keindahan alamnya, tanpa harus menjual tubuh wanita !  Lagi pula apa artinya mengenalkan Indonesia kalau dilakukan dengan cara merusak moral negeri ini.

      Secara historis Miss World yang diprakarsai Eric Morley pada tahun 1951, bukan berawal dari lomba kecerdasan, namun festifal bikini untuk mempromosikan pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu. Meskipun panitia menyatakan akan menghilangkan sesi bikini, namun tetap saja kontes ini akan mengumbar bagian aurat wanita lainnya.

      Pada gilirannya, kontes ini telah menjadikan wanita hanya sekedar pemuas nafsu, obyek eksploitasi seksual atas nama kontes kecantikan. Penghinaan terhadap derajat wanita dan eksploitasi seksual inilah yang dijual oleh pengusaha-pengusaha rakus yang hanya memikirkan uang dan uang. Memalukan,penyelenggara acara ini di Indonesia dalam hal ini MNC Group akan meraih keuntungan yang besar dengan menjual tubuh wanita.Tanpa memikirkan dampak negatifnya pada bangsa ini.

      Ada pesan liberalisasi yang kuat dalam kontes ini.Terang saja, Miss World berakar dari budaya Barat yang liberal. Atas nama kebebasan seorang wanita bebas mempertontonkan aurat mereka. Dengan alasan pemilik tubuh yang sah, seorang wanita didoktrin untuk menolak setiap pengaturan terhadap tubuhnya. Bahkan dianggap sebagai belenggu. Meskipun pengaturan itu berasal dari Allah SWT, Sang Pencipta tubuh wanita.

      Acara ini juga merupakan kontes kemkasiatan. Betapa banyak hukum syariat Islam yang berasal dari Allah SWT yang dilanggar dalam acara ini. Mulai dari mempertontonkan aurat, berlenggak-lenggok di depan umum, berhias secara berlebihan (tabarruj), hingga campur aduk antara laki-laki dan perempuan (ikhtilat) tanpa ada kepentingan syar”i.

      Tidakkah hadits Rasulullah SAW berikut ini membuat kita takut ? “Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digulung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian” HR.Imam Muslim.

      Yang menyedihkan, kontes kecantikan sarat maksiat ini diadakan di negeri Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Tidakkah kita takut kemaksiatan ini akan mengundang azab dari Allah SWT. Rasulullah SAW telah menjelaskan kepada kita, diam kita terhadap maraknya perzinaan yang merupakan buah dari liberalisasi sama artinya kita merelakan diri kita diazab oleh Allah SWT.

      Karena itu kita tidak boleh diam. Kita tidak boleh membiarkan terjadinya kemaksiatan yang melanggar hukum Allah SWT di negeri ini. Kita tidak boleh membiarkan penguasa dan pengusaha kapitalis yang tidak peduli dan hanya memikirkan uang dan uang menghancurkan generasi muda Islam, keluarga kita dan anak-anak kita. Kita tidak boleh diam !.

      Tentu kita tidak mau mendapat julukan setan bisu. Sebagai yang dijelaskan Ibnul Qoyyim al-Jauziyah dalam Fadhlul ilmi wal “Ulama menyebut sikap diam tatkala melihat kemungkaran dan padahal dia mampu untuk mengubahnya sebagai syaithon ahras,setan bisu.

Kekuasaan adalah Amanah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: