>

Samisake 2014 Bertambah Rp 7 M

Samisake 2014 Bertambah Rp 7 M

JAMBI - Porsi anggaran Samisake tahun 2014 mendatang dipastikan akan bertambah Rp 7 M.

Menurut Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Fauzi Ansori, penambahan ini untuk 7 kecamatan baru hasil pemekaran di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.

\"Porsi samisake 2014 ditambah untuk 7 Kecamatan. Jadi dari Rp 131 M menjadi Rp 138 M itu di Kerinci dan Sungaipenuh ada 7 kecamatan yang baru hasil pemekaran,\" ungkapnya.

Soal pola pelaksanaannya, kata dia, masih seperti yang lama. Yakni dengan cara dana ditransfer ke sejumlah daerah. \"Pola masih seperti yang lama, masih ditranfer ke daerah. Karena filosofis programnya ada di Provinsi namun kewenangannya di Kabupaten. Maka kita support anggarannya untuk mendorong percepatan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi,\" ujarnya.

\"Hanya saja ada beberapa yang harus didiskusikan dengan berubahnya askes menjadi BPJS, mungkin akan memperngaruhi kebijakan kita dalam alokasi. Apakah di RSU atau di BPJS atau memang diserahkan ke kabupaten kota. Ini belum tuntas dan akan dirapatkan kembali di semua SKPD terkait dan diharapkan ada titik temunya,\" tambahnya.

Apakah capaian dan ada yang berurusan dengan hukum di Kecamatan yang rendah akan memperngaruhi transfer dana yang dilakukan pemerintah? Dia menolaknya. \"Jadi di rakor camat sudah dibahas persoalan yang muncul dalam implementasi program samisake, terutama bedrum. Bedrum ini kan nilainya Rp 10 juta, itu dilakukan SKPD Kecamatan namun melibatkan kelompok masyarakat kemudian mereka yang menghitung RTS,\" ujarnya.

\"Ada mis persepsi dari pihak luar saya lihat, yang seolah ketika camat melakukan kegiatan lalu dikejar-kejar dan takut untuk melakukannya (kegiatan, red). Makanya ini yang menyebabkan daya serap rendah. Yang jelas, sepanjang dilakukan di atas koridor hukum yang berlaku, ya kenapa takut,\" tambahnya.

\"Misalnya Rp 10 juta, itu kan ada RAB. Sepanjang tak lari dari RAB kenapa harus takut. Namun secara psikologis kawan di Kecamatan juga tak bisa disalahkan, takut dan safety untuk diri dia. Maka didorong daya serapnya terutama untuk bedrum,\" pungkasnya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: