Setahun Dirahasiakan, Sekarang 16 Juta Pengguna
Siapa sangka aplikasi media sosial buatan Indonesia bisa menjadi tren dunia dalam 1,5 tahun. Dari sekadar utak-atik di kafe, kini program frame foto Picmix hasil kreasi Calvin Kizana terpasang di 16 juta telepon seluler di berbagai negara.
AGUS WIRAWAN, Jakarta
SEKITAR 18 bulan lalu, Calvin Kizana, 39, tidak menyangka program frame foto yang dibuatnya bisa booming seperti sekarang. Maklum, saat itu dia tidak serius membuatnya. Hanya iseng-iseng sambil kongko di kafe.
\"Kami start dari nol. Kantor aja nggak punya. Kerjanya kalau nggak di rumah ya sambil nongkrong di kafe-kafe. Jadi, investasinya sangat kecil,\" ujar Calvin, founder dan CEO Picmix, saat ditemui dikantornya, kompleks Gading Bukit Indah, Kelapa Gading, Jakarta, akhir pekan lalu (14/12).
Program tersebut sebenarnya sederhana. Awalnya, Calvin menganggap semua ponsel di pasaran sudah memiliki kamera. Seiring dengan itu, tren orang untuk memfoto diri sendiri (narsis) semakin meningkat.
\"Peluang pasarnya jelas, orang narsis banyak sekali sekarang. Apalagi kalau anak alay,\" ungkapnya lantas tersenyum.
Bahkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan aksi alay, memfoto diri sendiri bersama dua sahabatnya, PM Denmark Helle Thorning dan PM Inggris David Cameron, saat menghadiri pemakaman Nelson Mandela, Selasa (10/12). Tak ayal, aksi itu menjadi pergunjingan dunia. \"Narsis-narsisan seperti itu tidak hanya di sini, di luar negeri disebut selfie,\" tuturnya.
Berdasar fenomena tersebut, Calvin lantas membuat ribuan frame foto yang bisa diunduh secara gratis. \"Anak muda paling gampang mengadopsi hal-hal baru, terutama teknologi yang gampang dicerna, dibicarakan, dan ditularkan kepada teman-temannya. Akhirnya, kami nilai Picmix yang paling cocok,\" sebutnya.
Dia memilih memasang Picmix di BlackBerry (BB) karena belum ada aplikasi sejenis di ponsel buatan Kanada itu. Apalagi pangsa pasar BB di Indonesia sangat besar.
\"Kalau langsung masuk ke iPhone atau Android, bakal berhadapan dengan raksasa seperti Instagram. Pasti Picmix tidak ada suaranya,\" katanya.
Sejak awal dia sangat merahasiakan asal muasal Picmix karyanya. Kepada beberapa teman dekatnya sekalipun, dia ogah membocorkan temuannya tersebut. Bukan lantaran takut diadopsi orang lain, Calvin justru mengkhawatirkan persepsi orang Indonesia yang alergi produk sendiri.
\"Kalau sejak awal saya bilang (program) ini 100 persen produk Indonesia, bisa-bisa orang jadi males pakai. Karena itu, kami sepakati baru akan ngomong setelah penggunanya mencapai 10 juta,\" ujarnya.
Meski begitu, banyak pihak yang menanyakan asal usul Picmix setelah melihat perkembangannya di masyarakat yang demikian pesat. Mei lalu, target 10 juta pengguna (user) tercapai. Tidak hanya di Indonesia, Picmix juga banyak dipakai pemilik BlackBerry di berbagai negara. \"Sekarang sudah 16 juta user di seluruh dunia,\" tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: