Inalum 100 Persen BUMN
Genjot Kapasitas Produksi Lipat Dua
JAKARTA - Kementerian BUMN akhirnya menyelesaikan pengalihan saham PT Inalum seiring ditekennya perjanjian oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan perwakilan Nippon Asahan Aluminium (NAA) Hiroshi Haruta kemarin (19/12). Pemerintah dan direksi baru pun langsung menyiapkan rencana Inalum ke depan.
Dahlan Iskan mengatakan, dana pembelian saham Inalum sebesar USD 556,7 juta atau sekitar Rp 6,76 triliun sudah diserahkan kemarin pagi. Dana tersebut telah dikonfirmasi kantor pusat NAA di Tokyo sekitar pukul 11.00 WIB. Dengan begitu, PT Inalum secara legal berfungsi sebagai BUMN pemasok produk aluminium ke pasar domestik. \"Saya sudah menentukan bahwa Inalum kinerjanya tidak boleh merosot. Tidak boleh lebih jelek,\" jelasnya di Gedung Kementerian BUMN.
Pihaknya sudah menyiapkan berbagai dukungan untuk menggenjot kinerja PT Inalum. Salah satunya, penyediaan lahan untuk rencana ekspansi Inalum. \"Inalum harus meningkatkan kapasitasnya dua kali lipat. Untuk itu perlu membangun pembangkit listrik dan sudah siap membangun. Tanahnya dan pelabuhannya sudah ada, jadi nanti prosesnya lebih cepat,\" tambahnya.
Ketika ditanya pembagian saham dengan pemerintah daerah, Dahlan menegaskan, pihaknya sudah menyediakan 30 persen dari total saham Inalum. Besaran tersebut diakui tak bisa diganggu gugat. \"Terserah daerah, yang pasti dialokasikan 30 persen. Mau diambil silakan, tidak diambil silakan. Kapan realisasinya terserah mereka. Besok pagi juga bisa,\" imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menunjuk direksi baru Inalum. Posisi direktur utama dipercayakan kepada Sahala Hasoloan Sijabat. Pemimpin baru tersebut merupakan orang dalam yang sebelumnya menjadi direktur bisnis. Pihaknya juga sudah menunjuk Harmon Yunaz dan Nasril Kamarudin menjadi direktur. Kedua orang itu menjabat bidang yang sama, yakni direktur produksi serta direktur SDM dan Umum.
\"(Untuk RUPS) tidak harus buru-buru dilakukan karena direksi yang sekarang itu orang dalam. Jadi operasionalnya tidak akan terganggu dan tidak akan menurun,\" imbuh Dahlan.
Dirut Inalum Sahala Hasoloan Sijabat menyatakan siap menerima amanat tersebut. Sesuai arahan Dahlan, pihaknya bakal berkonsentrasi melakukan diversifikasi produk dalam kurun dua tahun. \"Kami berencana menambahkan jenis produk. Bukan hanya ingot (batangan), tapi billet dan alloy juga kami produksi. Karena itulah yang dibutuhkan konsumen Indonesia,\" jelasnya.
Produksi Inalum sebenarnya sudah secara penuh dipasok ke pasar dalam negeri sejak November. Dengan begitu, tahun depan pihaknya bisa mengalokasikan 250 ribu ton produk aluminium untuk kebutuhan dalam negeri. \"Sebelum ini, kami hanya bisa memasok 100 ribu ton untuk pasar domestik. Tapi saat ini kami bisa menyumbang 40 persen dari total kebutuhan aluminium sebanyak 600 ribu ton per tahun,\" terangnya.
Selain itu, pihaknya berusaha meningkatkan produksi. Pada 2017, perseroan menargetkan meningkatkan kapasitas produsi menjadi 425 ribu ton per tahun. Untuk mendukung rencana tersebut, dia menyiapkan recana pembangunan PLTU kapasitas 3x200 megawatt (MW) pada 2015. \"Untuk investasinya sedang dihitung. Kasarannnya kurang lebih USD 300 juta,\" ungkapnya.
(bil/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: