Jernang dan Suku Anak Dalam (SAD)

Jernang dan Suku Anak Dalam (SAD)

 

Sebagai seorang intelektual, mahasiswa sebaiknya selalu memegang prinsip “Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung”. Pepatah lama yang tak lekang oleh waktu itu harus selalu diingat dimanapun kita berada. Ketika melakukan penelitian, mahasiswa harus mengenal medan terlebih dahulu, informasi ini sangat penting untuk kelancaran penelitiannya. Apakah lokasi penelitian ini juga merupakan wilayahnya SAD atau bukan?. Jika ia, sebaiknya libatkan mereka (SAD) dalam kegiatan kita, hal ini akan memperlancar penelitian yang akan dilakukan. Jangan sampai niat baik kita tersandung oleh masalah-masalah yang tidak diharapkan karena ketidaktahuan mahasiswa.

 

Pengalaman penulis dalam menggunakan jasa orang-orang pedalaman sebagai porter dan guide di lapangan, ternyata mereka sangat membantu kelancaran penelitian penulis, karena mereka lebih mengenal medannya. Memang ini tidak semudah yang dibayangkan, awalnya memang agak berat untuk meyakinkan mereka akan niat baik kita. Perlu interaksi dan waktu untuk meyakinkan orang pedalaman tersebut. Anggaplah mereka saudara sendiri, tunjukkan sikap baik maka mereka akan bersahabat dengan kita.

 

                Mudah-mudahan  kejadian ini dapat diselesaikan dengan baik, dan nominal yang diminta oleh sanak SAD tidak sebesar yang tertulis di Koran ini. Mari kita ambil hikmahnya, dan kejadian ini tidak terulang lagi pada mahasiswa-mahasiswa lainnya yang akan melakukan penelitian di hutan-hutan yang ada SAD nya. Semoga…

(Penulis adalah Dosen Biologi di Fakultas Peternakan dan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: