Sumbang Devisa USD 10 M
JAKARTA - Keindahan alam dan budaya Indonesia menjadi magnet kuat yang menarik wisatawan mancanegara (wisman). Tak hanya menggerakkan roda perekonomian, para wisman ini juga menyumbang devisa yang signifikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, sumbangan devisa dari kedatangan wisman pada 2012 mencapai USD 9,1 miliar. Pada 2013, tumbuhnya jumlah wisman juga diproyeksi bakal menaikkan potensi sumbangan devisa hingga USD 10 miliar. “Makin banyak wisman datang, devisa yang masuk juga makin besar,” ujarnya akhir pekan lalu.
Sebagai gambaran, pada 2012 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 8,04 juta orang. Angka itu naik 5,16 persen dibandingkan kunjungan pada 2011 yang sebanyak 7,65 juta orang. Dari jumlah tersebut, sumbangan devisa mencapai USD 9,1 miliar atau naik USD 500 juta dibanding periode 2011 yang USD 8,6 miliar.
Data BPS menunjukkan, pada November 2013 kunjungan wisman ke Indonesia menembus 807.422. Jumlah itu naik 12,16 persen dibanding rekor sebelumnya yang dicatat pada Oktober 2013 sebanyak 719.903 kunjungan. “Periode November ini rekor kunjungan wisman tertinggi di Indonesia,” katanya.
Menurut Suryamin, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, masih menjadi pintu masuk utama wisman dengan jumlah 296.990 kunjungan. Disusul Bandara Soekarno-Hatta dengan 199.511 kunjungan. Lalu pelabuhan Batam dengan 123.835 kunjungan. Adapun Bandara Juanda mencatat 22.986 kunjungan wisman. “Kunjungan ke Bali dan Jakarta cukup tinggi karena ada beberapa event bertaraf internasional,” ucapnya.
Wisman asal negara mana yang paling banyak berkunjung? Negeri jiran Malaysia menjadi yang terbesar dengan porsi 18,75 persen. Kemudian disusul Singapura 16,81 persen, Australia 11,38 persen, Tiongkok 8,49 persen, dan Jepang 5,5 persen.
Yang menarik, kata Suryamin, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan kunjungan wisman asal Malaysia dan Singapura ke Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara. “Ternyata mereka tertarik membeli produk-produk fashion di Bandung. Ini artinya, industri kreatif berpotensi besar menarik wisman. Daerah lain bisa mencontohnya,” ujarnya.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang periode Januari-November 2013 tercatat mencapai 7,94 juta. Kunjungan itu naik 9,12 persen dibanding periode Januari-November 2012 sebanyak 7,27 juta. “Biasanya, jumlah wisman pada Desember lebih tinggi karena musim liburan akhir tahun,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan jumlah wisman bisa menembus 9 juta. Pemerintah sudah menetapkan 2013 sebagai tahun tahun MICE atau pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. “Kami optimistis target itu bisa tercapai,” ucapnya.
(owi/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: