Mahfud Kantongi Dukungan PKB Jojga
SLEMAN - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. mendapat dukungan suara bulat dari DPW PKB Daerah Istimewa Jogjakarta dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama se-Jogjakarta untuk maju sebagai calon presiden RI. Deklarasi pencapresan Mahfud dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sleman kemarin (7/1).
Ketua DPW PKB DIJ Agus Sulistiyono mengakui, PKB sudah mewacanakan dukungan kepada sejumlah tokoh nasional. Misalnya, Jusuf Kalla yang diusung kader PKB di luar Jawa atau pedangdut Rhoma Irama yang didukung PKB di Jawa Barat. Namun, pihaknya punya alasan kuat memilih Mahfud. “Soal kapabilitas Pak Mahfud, semua warga DIJ tentu sudah tahu,” ungkap Agus di sela-sela Silaturahim dan Halaqah Alim Ulama se-DIJ kemarin.
Bagi PKB DIJ, lanjut Agus, konduite Mahfud saat mengemban jabatan sebagai ketua MK menjadi pertimbangan khusus. Mahfud dikenal punya komitmen kuat dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Terlebih Mahfud pernah mendapat kepercayaan sebagai menteri pertahanan dari pendiri PKB sekaligus Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Pak Mahfud sebagai penerus Gus Dur yang tak diragukan lagi integritasnya,” ungkap Agus.
Meski begitu, Agus tak memandang sebelah mata calon lain yang diusung PKB. Sebab, masing-masing tokoh punya basis massa yang besar. “Intinya, kami sepakat mendukung Pak Mahfud. Selanjutnya, bergantung pada DPP, siapa yang dinilai paling layak,” ucap anggota Komisi VII DPR itu.
Sementara itu, Mahfud langsung menerima pinangan DPW PKB DIJ untuk dicalonkan sebagai presiden 2014”2019. “Sebagai warga NU dan bagian dari PKB, saya bersedia dicalonkan sebagai presiden,” ujarnya.
Menurut Mahfud, seorang capres harus diolah melalui partai politik atau gabungan parpol. Bukan secara independen. Karena itu, dia menilai masyarakat saat ini tidak boleh putus asa dan tak percaya pada parpol. “Ini prinsip demokrasi. Aspirasi politik harus lewat partai politik,” katanya.
Mahfud mengakui adanya anggapan dari golongan tertentu bahwa partai politik itu kotor. Menurut dia, paradigma tersebut bisa diperbaiki dengan memilih calon-calon pemimpin yang bersih, jujur, dan tanggung jawab.
(yog/JPNN/c6/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: