Blusukan Hutan untuk Abadikan Capung Langka

 Blusukan Hutan untuk Abadikan Capung Langka

 \"Konon ada di pegunungan Tengger dan diperkirakan akan punah. Mudah-mudahan saya bisa menemukan yang langka itu,\" katanya lantas tersenyum.

 Menurut Sigit, jumlah puluhan capung itu jauh dari data serangga tersebut yang sesungguhnya di Indonesia. Sebab, menurut catatan yang disimpan di perpustakaan Leiden, Belanda, setidaknya ada 900 jenis capung Indonesia. Data tersebut belum diperbarui saat ini.

 \"Mestinya (jumlahnya) semakin sedikit karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Dimungkinkan banyak spesies yang menghilang dan punah. Tapi, tetap perlu dikroscek,\" tutur penulis buku keragaman capung Naga Terbang Wendit itu.

 Apalagi saat ini capung menjadi isu lingkungan sebagai pembaca perubahan iklim. Sebab, berdasar riset, diketahui capung-capung yang sebelumnya berada di dataran Skotlandia kini bergeser ke Inggris. Hal itu terjadi karena industri Skotlandia tengah tumbuh luar biasa sehingga menggusur habitat capung-capung.

 \"Karena itu, saat IDS ikut kongres di Jepang pada 2012 dan Jerman tahun lalu, dunia internasional menyambut senang. Sebab, capung Indonesia jadi pengetahuan baru bagi mereka,\" ungkapnya.

 Pada 2014, kata Sigit, IDS bakal fokus untuk meneliti dengan menggunakan dragonfly biotic index tentang perubahan lingkungan di Banyuwangi. \"Metode baru ini sudah dijalankan di Afrika Selatan dan Argentina,\" tegasnya.

(*/c5/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: