Anjasmoro Longsor, 14 Tewas

Anjasmoro Longsor, 14 Tewas

 

Wacanakan Relokasi Penduduk

LONGSOR di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang kemarin masih berpotensi terjadi longsor susulan. Selain curah hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, kondisi lereng Gunung Anjasmoro diprediksi tak akan mampu menampung kiriman air hujan berikutnya.

Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Provinsi Jatim mencatat, kondisi struktur tanah di perbukitan atau lereng terlihat sangat gembur (lembek).  Sedangkan, pepohonan jenis jati yang baru dilakukan penanaman oleh KPH Perhutani Jombang melalui program reboisasi setinggi 1,5 meter hingga 2 meter. Atau dengan usia tidak lebih dari setahun.  \"Potensi longsor susulan masih mengandung ancaman. Sebab, struktur tanahnya yang  gembur. Jadi sangat mungkin,\" ungkap Kepala BPPD Jatim Sudarmawan.

Sudarmawan menambahkan, agar tidak terulang kejadian serupa pihaknya, termasuk menimbulkan korban jiwa, pihaknya akan merekomendasi Pemkab Jombang untuk melakukan relokasi para korban. Yakni, dengan mendirikan rumah baru jauh dari lereng atau tebing Gunung Anjasmoro. \"Sangat bijaksana bila warga jangan menempati lagi. Melihat longsor dan kondisi lereng hari ini (kemarin), faktanya harus direlokasi,\" ujarnya.  

Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo kemarin sore langsung mendatangi lokasi longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Pakde, sapaan Soekarwo, melihat langsung titik longsor didampingi Bupati Nyono Suharli Wihandoko. Pada lahan yang tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan, Pakde memantau proses pencarian tujuh korban yang diduga masih tertimbun. Proses pencarian korban menggunakan peralatan manual dan dua alat berat (backhoe).

Tak kurang dari 30 menit, gubernur yang terpilih kembali pada Pemilihan Gubernur (pilgub) Jatim 2013 lalu itu, menyempatkan diri menanyakan proses pencarian, evakuasi, keterlibatan instansi hingga mengecek data-data korban yang disodorkan perangkat desa setempat. Baik yang meninggal, belum ditemukan maupun selamat.

Pakde menyatakan, proses pencarian akan dilakukan hingga tujuh korban yang masih tertimbun tanah ditemukan. Namun, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini, belum menetapkan, Pemprov Jatim bersama Pemkab Jombang akan merelokasi korban selamat. Atau warga yang masih tinggal di sekitar lereng Gunung Anjasmoro. \"Masyarakat tidak gampang direlokasi. Karena alasan makam keluarga, orang tua atau tinggal sudah lama,\" katanya.

Hanya, bila relokasi dipandang sangat perlu, pemprov akan mengevaluasi kembali dengan melibatkan semua intansi terkait. Termasuk rencana untuk mendatangkan tim ahli alam bidang tanah, kehutanan dan geologi. \"Kita ini bukan ahlinya, ya nanti kita tanyakan dulu kepada ahlinya,\" beber Pakde.

Dalam kesempatan itu, Pakde dan Bupati Nyono juga menyinggung masalah perbaikan infrastruktur dan bantuan pascalongsor. Pemprov menjanjikan untuk memprioritaskan kucuran anggaran guna menopang perbaikan infrastruktur sampai bantuan sosial kepada para korban meninggal maupun selamat. \"Biar nanti bupati yang menghitung berapa anggarannya, nanti kita (provinsi) men-support,\" pungkas Pakde.

((nay/ris/abi/nk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: