>

Kontribusi Swasta Makin Dominan

Kontribusi Swasta Makin Dominan

Investasi 2014 Bisa Tembus Rp 1.457 T

JAKARTA - Kontribusi swasta kian dominan dalam proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, pemerintah memang memiliki keterbatasan dana dalam pengembangan koridor ekonomi. \"Karena itu, kami mendorong peran aktif swasta dan BUMN,\" ujarnya akhir pekan lalu.

       Merujuk data Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), realisasi groundbreaking MP3EI hingga akhir 2013 tersebar di 6 koridor ekonomi. Yakni Koridor Sumatera senilai Rp 133,16 triliun, Koridor Jawa Rp 296,34 triliun, Koridor Kalimantan Rp 176,79 triliun, dan Koridor Sulawesi Rp 62,72 triliun. Lalu Koridor Bali-Nusa Tenggara Rp 53,85 triliun dan Koridor Papua-Maluku Rp 105,86 triliun.

       Armida yang juga Wakil Ketua KP3EI menyebut, peran pembiayaan swasta memberikan kontribusi terbesar sebanyak 39 persen atau setara Rp 323,32 triliun. Berikutnya diikuti kontribusi BUMN dengan porsi 25,7 persen senilai Rp 212,88 triliun, dan sumber campuran 19,4 persen atau Rp 160,82 triliun. “Sedangkan kontribusi pemerintah paling kecil, hanya 15,9 persen atau senilai Rp 131,71 triliun,” jelasnya.

       Menurut dia, investasi terbesar MP3EI dialokasikan pada sektor infrastruktur senilai Rp 279 triliun. Kemudian pertambangan Rp 268 triliun, industri manufaktur Rp 137 triliun, dan sektor energi Rp 108 triliun. Sedangkan sisa Rp 36,7 triliun lainnya tersebar di berbagai sektor. “Dengan prospek ekonomi Indonesia, sektor-sektor ini memang efektif menarik bagi investor,” katanya.

       Terkait target MP3EI pada 2014, Armida mengatakan tahun ini pemerintah menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking 166 proyek senilai total Rp 628,91 triliun. Dengan begitu, total investasi MP3EI sejak 2011-2014 diproyeksi mencapai Rp 1.457,63 triliun. “Indonesia punya potensi besar untuk mewujudkan target itu,” ucapnya.

       Sekretaris KP3EI Luky Eko Wuryanto menambahkan, target groundbreaking 2014 tersebar di 6 koridor ekonomi dengan total 166 proyek. Yakni koridor Sumatera Rp 111,62 triliun, koridor Jawa Rp 67,82 triliun, koridor Kalimantan Rp 129,04 triliun, dan koridor Sulawesi Rp 79,94 triliun. Kemudian koridor Bali-Nusa Tenggara Rp 114,74 triliun dan koridor Papua-Maluku Rp 125,75 triliun. “Tahun ini kontribusi swasta juga dominan, mencapai Rp 407 triliun atau 64 persen,” sebutnya.

       Dalam jangka panjang, lanjut Luky, KP3EI menargetkan pada 2025 produk domestik bruto (PDB) per kapita setara USD 16.180 dengan PDB berkisar pada USD 4,5 triliun. “Artinya, melalui MP3EI Indonesia siap menghadapi kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, dan menjadi pemain kompetitif,” ujarnya.

(owi/oki)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: