Pegadaian Perkuat Sektor Mikro
SURABAYA - Tidak hanya perbankan menyasar sektor mikro. PT Pegadaian (Persero) juga melirik pembiayaan bagi pelaku usaha mikro yang tidak bisa mengakses perbankan. Ini melalui Bisnis Syariah PT Pegadaian (Persero)
Asisten Manajer Bisnis Syariah PT Pegadaian (Persero) Kanwil XII Surabaya, Hedi Kustaman mengatakan sejak peluncuran tiga tahun lalu, pertumbuhan kredit mikro mencapai 40 persen setiap tahun. 2013, kredit mikro syariah Pegadaian telah mengucur kepada 800 orang nasabah. \"Total transaksinya Rp 13 miliar di tahun lalu,\" ujarnya.
Pelaku usaha yang mereka bidik, tidak hanya mereka yang bankable namun, juga yang tidak bisa mengakses kredit modal kerja dari pihak perbankan. Menurut Hedi, sejumlah pengusaha mikro tidak mempunyai kelengkapan administrasi usaha perdagangan seperti surat izin usaha atau izin pendirian dari notaris. \"Kalau di Pegadaian cukup menyerahkan surat keterangan usaha dari kelurahan atau desa,\" ucapnya.
Tim analis kredit dari Pegadaian, lanjut Hedi, selanjutnya bekerja di lapangan untuk memverifikasi para calon debitur. Para debitur Pegadaian yang tidak bisa mengakses perbankan kebanyakan dari sektor non-formal. \"Seperti pedagang kelontong di pasar. Nasabah non-formal itu tidak bisa mengakses dana dari perbankan,\" tuturnya.
Meskipun demikian, kata Hedi, mereka tertib dalam pembayaran. Itu terlihat rasio kedit macet atau NPL (non performing loan) kredit mikro itu hanya mencapai 1 persen.
Memang masih banyak pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang belum bisa mengakses dana modal kerja dari perbankan. Karena tidak bisa mengakses ke bank, akhirnya mereka terjebak pada rentenir. Dari 6,8 juta unit UMKM di Jatim, baru sekitar 30 persen yang bisa mengakses dana modal kerja dari perbankan dan koperasi.
(dio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: