Sungai Batanghari Mengering
Lalu, di Mersam ada dua titik yakni di lahan Sawit Jambi Lestari
Dan satu lainnya di lahan masyarakat. Di Kecamata n Muara Bulian, ditemukan satu titik di lahan Berkah Sapta Palma. Selain itu, di Kecamatan Sungai Gelam, Muaro Jambi ada satu titik di lahan Sumbertama Nusa P. Kemudian di Kecamatan Mestong ada satu titik yang merupakan lahan masyarakat.
Kabid Perlindungan Hutan, Agus Srianta yang ditemui kemarin (13/2) mengatakan, kekeringan dan ditemukannya hotspot di musim hujan seperti saat ini belum pernah terjadi. Dia mengaku juga bingung dengan kondisi saat ini. “Kata BMKG bulan Juni kemarau, kok ini Februari sudah begini,” ungkapnya.
Diterangkannya, hotspot yang terpantau bisa jadi bukan merupakan titik api. Sebab, satelit NOAA yang memantau titik panas itu sangat peka. “45 derajat saja sudah terpantau sebagai titik api. Kalau panas seperti ini, pantauan sinar matahari ke air di sungai saja bisa jadi hotspot,” ujarnya.
Diteangkannya, jika memang benar titik api, pihaknya akan melakukan pemadaman dengan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Kota, Manggala Agni dan beberapa pihak terkait lainnya. “Tanggal 12 terpantau 17 titik, ini hasil monitoring kemarin dari satelit NOAA. Hari ini (kemarin, red) baru kita terima laporannya,” ungkapnya.
Soal kebakaran di lahan milik perusahaan, dia menegaskan, harus ada tindakan dari pihak perusahaan sendiri. “Perusahaan sudah ditelpon karena tanggung jawab dia agar cepat lakukan tindakan, kalau benar kebakaran silahkan langsung tindak. Kalau masih ditemukan di hari selanjutnya titiknya di tempat yang sama, maka kita akan turun kesana,” ujarnya.
Sementara itu, Sucipto, Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan menambahkan, pihaknya sudah menyurati daerah terkait hal itu. “Kita koordinasi juga ke mandala agni di daerah untuk melakukan tindakan. Agar cepat bisa diatasi kalau memang bisa dilakukan tindak lanjut. Turun langsung ke lapangan sampai api padam,” jelasnya.
Dikatakannya, yang melakukan tugas pemadaman api bukan hanya pihak Dinas Kehutanan saja. “Yang memadamkan bukan dishut saja, di kabupaten juga, BPBD juga, manggala Agni agar api tak merembet kemana-mana,” ujarnya.
Ditanya soal status, dia menjelaskan, kondisi sekarang bsia jadi dikatakan siaga 3. Namun kondisi itu masih aman. “Ini masih masuk siaga 3 lah, hanya saja masih terbilang aman,” ungkapnya.
Diterangkannya, lahan terbakar yang sangat rawan adalah lahan gambut. Sementara di Provinsi Jambi sendiri ada seluas 900. 000 hektar lahan gambut. “Itu di Muaro jambi, Tanjab Barat Dan Tanjab Timur. Ini yang sangat rentan. Kalau sudah terbakar, ya itu akan banyak menyumbang asap. Di tebo ini kan banyak sudah hotspot tapi tak parah asapnya, karena tak ada gambut,” pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: